Dor!
Dor!
Dor!
Dor!
Dinding kaca yang tadinya masih utuh meski sedikit retak akibat tembakan seseorang yang tidak diketahui hancur berkeping-keping kala Alister menembakinya berulangkali dan sangat brutal. Alister melihat sekitarnya, lelaki itu acuh dengan pecahan kaca yang ia lewati, tak peduli jika kaca tersebut bisa saja menusuk kakinya. Orang asing tadi sudah tidak ada di sana. Kemana, dia? Kepala Alister terus celingukan ke sana ke mari. Tepat di depan kolam renang, Alister berhenti.
Alister mengumpat kesal. Senapan yang berada di tangannya sedang ia todongkan ia turunkan ke bawah. "Kemana si sialan itu?" gumam Alister lantas kembali melangkah.
Dor!
Sejenak tubuh Alister mematung di tempat, tapi detik kemudian lelaki itu tersenyum licik melihat peluru itu melesat dan mengenai dinding. Matanya kemudian beralih dari peluru yang tertancap dinding ke arah penembaknya. "Melesat," ejeknya menjulurkan lidahnya keluar.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com