webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Histoire
Pas assez d’évaluations
95 Chs

BAB XXVIII Harga Perjuangan  

Dalam ruang hampa mulut sang Jormungand ungu sebuah cahaya perlahan mulai berpijar dari belati putih yang Anna genggam. Cahaya itu terus bersinar semakin terang, dan semaki kuat cahaya itu mulai melingkupi seluruh tubuh Anna. Namun begitupun dengan api pemurnian yang masih membakar sosok gadis yang lemah tergeletak dengan tangan yang masih terikat pada belati mawar putihnya.

Lama api dan cahaya itu terus berebut tempat, seakan keduanya dua organisme yang berbeda. Bergejolak dan terus bergejolak, hingga rupa energi yang melingkupi Anna terlihat seperti pusaran air laut yang tak kunjung tenang. Lalu dengan suatu hentakan akhir, kedua energi itu, baik cahaya yang melingkupi Anna dan api pemurnian yang berusaha membakarnya, menjadi hilang tanpa bekas meninggalkan tubuh Anna.

"Ugh!! ... Akh ..."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com