webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Histoire
Pas assez d’évaluations
95 Chs

BAB XXV Memori yang Hilang Part 1

RRRRRAAAAAAARRRRGHHH!!!!

Raungan sang Jormungand putih berdengung keras di udara. Lalu, karena amukan yang tiada henti terus terulang oleh sang Jormungand putih, ternyata tak selamanya dapat ditahan oleh Jormungand ungu yang mampu meregenerasi tubuhnya tanpa henti.

Pemandangan yang begitu menyeramkan pun segera terlihat, suatu pemandangan akan amukan terhadap tubuh yang sudah lemas tak sadarkan diri kendati terus beregenerasi. Kendati kepalanya lepas dan mencair, kendati lengan dan kakinya putus dan bertumbuh ulang. Seakan kemarahan sang Jormungand putih tak berujung, amukan yang ia keluarkan semakin lama juga semakin hebat.

§

"Kak... kakak..."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com