webnovel

Monster di Batavia

Berakhir dalam 11 - 12 Chapter terakhir. Kisah ini, adalah kisah dari sebuah harapan. Kisah ini juga kisah dari sebuah perjuangan. Kisah dari sebuah cita, kisah dari sebuah asa. Kisah dari seorang gadis bernama Anna, yang kehilangan ingatannya di tengah para penjajah VOC yang bisa merubah wujud mereka. Terbagi dalam tiga babak besar, dimana pada awal tiap babaknya akan di gambarkan keseluruhan alurnya dalam satu puisi singkat. Kisah ini mengangkat catatan sejarah bangsa dalam genre cerita fantasi yang mendebarkan. Mengambil setting di tiga masa berbeda, kisah ini akan membawa pembaca untuk bertualang dan menyaksikan koneksi dari perjuangan para pahlawan Nusantara. Cuplikan : "Di mana ini!?" kata pikirannya mengacau. ... Blap! Blap! ... tiba-tiba dua lampu pijar bersinar. "... Het feest!! ... kita sambut bersama ... ANNA!!" Kemudian ... desahan makhluk yang belum pernah ia dengar ... Slurrpp!! "... AAAAA!!!" "Jangan takut gadis manis, tulangmu tak akan kami sisakan sedikit pun"  "Tidak!" " ... mari kita lihat seperti apa rasa yang dimiliki daging lembutmu ... " "HHYYAAAAAAAA ... TIDAK TIDAK! ...  JANGAN ... JANGAN MENDEKAT! SANA PERGI ...  TIDDAAAAAKKKKKK!!!" Batavia 1628, sebagai salah satu wilayah jajahan VOC kota bergaya eropa ini berubah menjadi tempat yang sangat mencekam. Kemudian tepat di suatu bangunan megah yang berada di tengah kota, digelarlah suatu pesta dansa tepat saat pertengahan malam. Bulan bersinar bulat, tarian dan musik klasik pun mulai diputar, dan seketika lampu ruangan itu dimatikan. Saat itulah panggung mencekam Batavia dibuka....

Tom_Ardy · Histoire
Pas assez d’évaluations
95 Chs

BAB VII Garis Akhir

"HUAAaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!"

Melihat pembantaian dan puluhan kematian di depannya, Edward menjadi kacau. Pandangannya kosong tertuju kedepan selagi teriaknya melambung ke langit merah terang kejinggaan. Ibunya hanya bisa menangis selagi berlari di belakang ayahnya yang sedang menggendong Edward dan menuntun jalan.

Begitu juga dengan puluhan orang dari kapal Batavia yang sedang berlari berhamburan kesegala arah. Semuanya berlarian dengan putus asa, termasuk sang samurai dan tuannya yang diikuti oleh belasan kru dan Pelsaert di belakangnya.

Mereka tak mampu memberikan perlawanan ataupun membela diri terhadap keganasan anjing-anjing raksasa setinggi tiga belas kaki itu.

Lalu di samping Torrentias yang sedang melayang, muncul tiga belas sosok dengan wujud menakutkan seperti monster.

"Yo, Torrentias! Apa aku sudah bisa memulai pestanya?"

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com