webnovel

bab 7

Nata membeku karna orang yang memeluk nya adalah vina. Orang yang bertemu dengan nya dirumah sakit. Dia membeku bukan karna hal itu. Tapi di depan sana dia melihat Ririz yang sedang menatap nya dengan tatapan yang Nata sendiri pun tak tau.

Dengan sekali hentakan Nata melepaskan pelukan Vina dan berlari mengerjar Ririz yang pergi begitu saja tanpa mau memunggu nya. Nata terua berlari mengejar Ririz sampai sampai dia terjatuh dan lutut dan tangan nya berdarah. Sedangkan teman teman ikut mengejar dan berteriak saat Nata terjatuh.

"NATAAAA" teriak ketiga teman nya dan membuat Ririz berhenti lalu melihat kebelakang. Dan betapa terkejut nya dia melihat Nata yang sedang terduduk meringis kesakitan.

Ririz pun berlari menghampiri Nata dan dia langsung berjongkok dihadapan Nata.

"Dek,, kamu gpp?" Tanya Ririz khuatir dan Nata pun mendongkakan kepala nya menatap dalam mata Ririz. Nata pun tersenyum dan berkata.

"Aku gpp,, tapi kenapa mommy lari gitu aja?" Kata Nata dan membuat Ririz terdiam bingung memikirkan nya.

"Iya ya. Kenapa aku lari saar liat Nata dipeluk oleh cewek itu. Ada apa sama aku" batin Ririz bingung.

"Tangan sama lutut kamu berdarah. Ayo mommy obatin." Kata Ririz tanpa menjawab pertanyaan dari Nata.

"Ka biar aku aja yang gendong Nata. Kakal duluan aja ke mobil nya." Ucap Doni dan di angguki oleh Ririz. Ririz pun berjalan menuju mobil nya dan membukakan pintu mobil untuk Nata.

"Lu gpp kan Nat?" Tanya Doni dan yang lain nya. Jelas terlihat jika mereka bertiga khuatir sama Nata.

"Gua gpp" jawab Nata menahan sakit dilengan dan lutut nya.

"Lu sih lari nya gak liat liat dulu udah tau jalanan nya rusak kaya gini" omel Yona yang sebenarnya sangat khuatir pada sahabat nya itu.

"Hati hati Don" ucap Binar saat Doni mencoba memurunkan Nata disamping mobil Ririz.

"Makasih ya Don udah bantuin kakak dan menggendong Nata." Ucap Ririz berterima kasih.

"Sama sama ka. Yaudah kakak bawa pulang aja Nata nya terus diobatin luka nya." Jawab Doni dan menyuruh Ririz untuk segera pulang agar bisa mengobati luka Nata.

"Iya. Kakak duluan ya semua nya" pamit Ririz. Namun tatapanan nya berhenti pada vina cewek yang memeluk Nata tadi. Ririz menatap tak suka pada orang itu begitupun sebalik nya.

"Iya ka hati hati" jawab mereka

Setelah nya Ririz langsung masuk ke mobil nya dan melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang. Selama diperjalanan tak henti henti nya Ririz melirik pada Nata dan selalu bertanya.

"Apa sakit banget dek?" Tanya Ririz khuatit.

"Enggak ko mom. Mommy pokus nyetir deh mom nanti nabrak lagi" jawab Nata dan meminta Ririz untuk pokus menyetir.

Akhir nya mobil yang dikendarai Ririz pun sampai dirumah nya. Ririz pun langsung turun dan membantu Nata untuk berjalan karna memang kaki kanan Nata keselo dan lutut nya berdarah.

Ririz memapah Nata menuju kamar nya dan mendudukan Nata ditempat tidur. Lalu mengambilkan kotak p3k untuk mengobali luka Nata. Tak lupa dia juga mengambil air hangat untuk membersihkan luka nya.

Nata terus meringis saat Ririz membersihkan luka nya dan mengobati luka nya. Setelah selesai Ririz pun menatap Nata dan dia bisa melihat mata Nata yang berkaca kaca menahan tangis.

"Apa sakit banget ya?" Tanya Ririz lalu menarik Nata kedalam pelukan nya. (Menang banyak lu nat.😒😒😒)

"Iya. Tapi udah gpp kan udah diobatin sama mommy" jawab Nata dan menenggelamkan wajah nya di dada Ririz.

Nata pun teringat akan kejadian tadi dan dia pun menegakan kepala nya untuk menatap Ririz.

"Mom? Kenapa mommy tadi lari?" Tanya Nata.

Ririz yang ditanya pun bingung harus jawab apa.

"Gpp dek. Kamu gak gerah? Dilap aja badan nya jangan mandi" jawab jawaban nya.

"Iya mom" ucap Nata dan mencoba berjalan kekamar mandi meskipun dia sangat kesulitan berjalan tapi dia akhir nya berhasil masuk kedalam kamar mandi.

Ririz pun langsung menyiapkan baju untuk Nata. Ririz tau jika nata sakan suka memakai t-shit dan celana pendek. Tak lama pun pintu kamar mandi terbuka dan Ririz melihat Nata yang hanya menggunakan handuk saja.

"Mom. Baju adek mana?" Tanya Nata dan dia masih berdiri dipintu kamar mandi.

"Nih pake dulu. Mommy ke kamar dulu ya mau mandi soal nya." Jawab Ririz lalu berjalan keluar kamar Nata setelah memberikan baju pada Nata.

Nata yang melihat Ririz keluar dari kamar pun dia tersenyum dalam hati dia berkata semoga aku bisa lihat senyum mommy terus, meski aku udah tak ada lagi disamping mommy ucap Nata dalam hati

Lalu dia pun memakai baju nya dan setelah selesai dia langsung berjalan ke tempat tidur nya sambil meringis kesakitan.

"Padahal cuma gini doang tapi ko sakit banget ya. Pake keseleo lagi kaki nya. Payah" Gerutu Nata pada dirinya sendiri

Lalu dia pun membaringkan badan nya dan memejamkan matanya. Tak lama dia pun masuk ke alam mimpi nya.

Sedangkan Ririz dikamar nya baru saja selesai memberaihkan diri nya. Dia pun membuka lemari dan memilih baju yang akan dia pakai. Setelah mendapatkan baju yang dia inginkan dia pun langsung memakai nya dan dia langsung bergegas menuju kamar Nata.

Dibukanya pintu kamar Nata oleh nya. Dan dia melihat Nata yang sudah terlelap dengan pulas nya. Ririz pun mendekati Nata dan ikut membaringkan badan nya disamping Nata. Ditatap nya wajah Nata dan dia teringat jika anak nya itu mencintai dirinya.

"Maaf dek mommy gak tau harus berbuat apa. Tapi mommy harap kamu bisa bahagia dan selalu ada bersama mommy. Karna mommy gak mau kamu pergi mommy sayang kamu" ucap Ririz pelan lalu mengecup kening Nata dengan lembut dan ikut memejamkan mata nya.

****

Sedangkan ditempat lain seseorang begitu marah terlihat beberapa barang barang berserakan dikamar nya. Dia menatap satu foto yang dipastikan adalah foto seseorang yang membuat nya seperti sekarang ini.

"Kamu tau kan kalo aku sangat menyukai kamu. Tapi kenapa kamu malah memilih mengejar dia dan meninggalkan? Ahh aku lupa jika kamu tidak tau kalo aku sangat mencintai kamu. Kamu kamu aku sangat beruntung bisa bertemu dengan kamu dirumah sakit saat itu." Ucap nya dan mencium foto seorang itu.

Dia pun mengambil obat dari laci meja yang tak jauh dari tempat tidur nya. Dan meminum nya. Setelah dirasa cukup tenang dia pun kembali mengambil foto itu dan meletakan nya dimeja.

"Aku membenci wanita itu dan aku gak bakalan biarin siapapun mendekatimu. Karna kamu hanya milikku saja." Ucapnya lagi dan sebuah seringai terukir dibibir nya. Dan yang melihat nya pun pasti akan bergidik ngeri.

****

Pukul 01:38 dinihari Nata terbangun dan kaget saat merasakan sesuatu yang cukup berat melingkar diperut nya. Detik berikut nya dia tersenyum memdapati Ririz yang tertidur disamping nya.

Dia pun mengelus pipi Ririz dan membuat Ririz bangun karna terusik oleh perbuatan Nata. Saat membuka mata nya Ririz melihat Nata yang sedang tersenyum padanya.

"Kenapa dek?" Tanya Ririz dengan suara serak nya.

"Laper" jawab Nata dan membuat Ririz melihat Jam yang ada disamping nya.

"Yaudah bentar mommy bikin omlet aja ya gpp kan?" Ucap Ririz lagi namun Nata menggeleng dan membuat Ririz bingung.

"Pengen nasi goreng" ucap Nata dan membuat Ririz tersenyum

"Yaudah yuk turun" ajak Ririz dan Nata pun bangun lalu turun dibantu oleh Ririz.

Sesampai nya didapur Ririz pun langsung membantu Nata untuk duduk di meja makan. Dan dia pun langsung menuju dapur dan mempersiapkan semua bahan nya.

Nata terus memperhatikan setiap gerak gerik Ririz dan dia pun tersenyum saat Ririz menatapnya.

"Ngapain liatin mulu terus?" Tanya Ririz sambil sibuk memotong sayuran.

"Mommy cantik" jawab Nata dan membuat pipi Ririz merona.

"Emang kan mommy cantik" ucap Ririz dengan pede nya dan membuat Nata cemberut.

"Iya mommy emang cantik. Aku aja suka sama mommy"ucap Nata dan langsung menutup mulut nya dengan kedua tangan nya.

Ririz yang mendengar nya langsung terdiam sesaat. Dan dia pun mencoba biasa saja meski jantung nya bedetak tak karuan.

"Mommy kan emang banyak yang suka dek" kata Ririz dengan senyum jail nya.

"Iya juga ya" ucap Nata sambil berpikir.

Ririz yang melihat nya pun hanya menggelengkan kepala nya melihat tingkah Nata. Dan dia kembali sibuk memasak Nasi goreng nya.

Tak lama pun Nasi goreng nya matang dan Ririz langsung menyiapkan nya untuk Nata dan juga Diri nya. Nata pun langsung memakan Nasi goreng nya dengan lahap dan Ririz pun tersenyum melihat nya. Setelah selesai mekanan nya habis dan mebereskan semua nya mereka berdua pun langsung naik ke atas dan masuk ke kamar Nata dan kembali tidur.

****

Keseokan hari nya Yona datang kerumah Nata dan berniat untuk menjemput nya. Dia. Beberapa kali memencet bel namun tak ada yang membukakan pintu nya juga. Karna dia sudah sering kerumah Nata jadi dia membuka pintu sendiri yang kebetulan tidak dikunci.

Dia masuk kedalam dan mencari keberadaan Nata dan juga Ririz namun dia tidak menemukan siapa siapa.

"Ini pada kemana sih ko gak ada. Apa mungkin diatas kali ya?" Ucap Yona dan berjalan ke atas menuju kamar Nata.

Saat sampai didepan pintu kamar Nata dia dibuat mematung karna mendengar suara dari dalam kamar Nata. Dan dia pun mencoba untuk mendengarkan suara itu

"Awwww ishhh mom pelan pelan dong kan sakit" suara Nata yang seperti nya meringis kesakitan.

"Ini pulan pelan pelan ko dek. Tahan ya dikit lagi juga masuk dek" suara Ririz yang terdengar mencoba membuat Nata agar menahan rasa sakit nya.

"Iya tapi sakit moomm aawww" gaduh Nata yang semakin merasa kesakitan.

"Tahan dong dikit lagi juga masuk abis itu selesai" kesal Ririz

"Aduhhh mom sakit ishhh" gaduh Nata semakin kesakitan.

Karna tak tahan mendengar nya pun akhir nya Yona menbuka pintu dengan keras nya dan membuat Ririz mau pun Nata terlonjak kaget. Tak beda jauh dengan kedua nya Yona pun melotot tak percaya dengan apa yang dilihat nya.

Bagaimana tidak dia melihat posisi Ririz dan Nata yang sedang berdiri. Dia bisa melihat Ririz yang sedang membantu Nata yang kesulitan memakai celana panjang nya.

"Jadi kalian berdua berisik cuma karna celana doang? Aku kira kalian berdua lagi itu" ucap Yona dengan polos nya dan membuat Ririz dan Nata saling pandang lalu tertawa terbahak bahak mendengar ucapan Yona tadi.

"Bhuahahaha lu kira kita ngapain ka? Otak lu anjirrr banget lahh hahaha" tanya Nata yang masih tertawa.

"Ya abis aku gua denger kalian bicara nya ambigu sih. Kan gua kadi mikir yang kagak kagak" jawab Yona yang sedikit malu.

"Ini Yon. Nata gak bisa pake celena nya sendiri sakit kata nya ke lutut nya. Jadi aku bantuin deh" jelas Ririz dan membuat Yona menganggukan kepala nya.

"Btw lu ko kesini ngapain?" Tanya Nata yang bingung melihat kedatangan Yona.

"Jemput lu lah. Ayok cepetan nanti telat lagi." Jawab Yona kesal dan berjalan menghampiri Nata.

"Bentar gua pake sepatu dulu" ucap Nata.

"Kaki lu keseleo gak usah pake sepatu pake sandal aja" suruh Yona.

"Gpp ko. Gua pake sepatu aja. Gak enak kalo pake sendal." Ucap Nata keras kepala.

"Serah lu deh. Pala batu emang lu mah" kesal Yona

Ririz yang melihat nya pun hanya tersenyum melihat kelakuan merka berdua. Sebenarnya dia meminta Nata untuk dirumah saja karna dia khuatir kalo Nata kenapa napa nanti nya. Tapi ya bukan nata kalo gak kepala batu dan ngeyel mah.

"Mom berangkan dulu ya" ucap Nata lalu mencium tangan Ririz dan pipi nya.

"Iya hati hati ya" ucap Ririz dan diangguki oleh Yona.

"Ka kita berangkat ya" pamit Yona dan mencium tangan Ririz juga.

"Iya. Hati hati bawa motor ya Yon jangan ngebut" nasehat Ririz.

"Siap ka" jawab Yona lalu kedua nya pun keluar kamar dan pergi ke caffe.

Sesampai nya dicaffe mereka pun langsung masuk setelah memarkirkan motor nya. Nata langsung menghampiri Binar dan memeluk nya.

"Ko malah masuk. Bukan nya dirumah istirahat aja" tanya Binar.

"Bosen dirumah mending disini kan bisa liatin kamu semangat jadi nya" jawab Nata dan mendapat cubitan dari Binar.

"Mulai gombal nya"kata Binar dan mengusap pucuk kepala Nata.

"Bii. Bantu gua hapus rasa ini ke dia ya" pinta Nata lirih

"Insya allah nat. Dan semoga kamu bisa hapus semua rasa itu ya." Jawab Binar dan menatap mata Nata dengan lembut.

"Makasih Bi. Jadi kita pacaran? Tanya Nata dengan polos nya dan mendapat jitakan dari Binar.

Pletak

"Aduhh ko dijitak sih. Doyan banget jitak pala gua lu mah" kesal Nata.

"Lagian gak ada romantis romantis nya sih jadi orang." Omel Binar.

"Iya Nanti pulang kerja kalo mau romantis romatisan mah" kata Nata dan mencium pipi Binar membuat Binar tersenyum mendengar nya.

"Semoga dengan begini aku bisa bikin kamu bahagia nat." Ucap Binar dalam hati.

Tanpa kedua nya sadari disudut ruangan caffe ada yang sedang menatap tak suka pada mereka berdua. Dan orang itu pun menggenggam gelas erat sampai sampai gelas nya pecah.

"Berani berani nya dia memeluk orang yang gua cinta dengan mesra nya. Lihat saja nanti apa yang bakal gua lakuin sama lu cewek sialan" ucap orang itu lalu pergi dari sana.