webnovel

bab 11

Pagi hari dikamar Nata. Nata bangun lebih dulu dan langsung menatap Ririz yang masih terlelap disamping nya. Nata pun tersenyum dan tangannya bergerak menyingkirkan anak rambur yang menutupi wajah Ririz. Nata pun mengecup kening Ririz lalu bergerak turun dan ranjang dan berjalan menuju kamar mandi.

Nata pun langsung mandi dan setelah selesai dia pun langsung mengambil baju dan celana yang cocok untuk dia pakai hari ini. Nata belum menyadari jika Ririz sudah terbangun dan sedang memperhatikan nya. Ririz dibuat terkekeh ketika melihat Nata yang kebingungan saat memilih sepatu yang akan dia pakai hari ini.

"Sepatu biru apa hitam ya? Biru aja deh" ucap Nata yang jelas didengar oleh Ririz.

Nata pun memakai sepatu biru nya namun dia melepas kan nya lagi dan langsung memakai sepatu hitam nya. Dan begitu terus memakai dan melepas nya lagi secara bergantian membuat Ririz tak mampu menahan tawa nya.

"Ahahaha ngapain sih dek? Pakai sepatu aja ribet banget?" Tanya Ririz dan bejalan mendekati nya.

"Aku pengen pakai sepatu ini mom. Tapi aku juga pengen pakai sepatu yang itu" jawab Nata dengan cemberut nya.

"Kamu tuh lucu kalo lagi bingung gini. Dari pada ribet mending pakai sepatu ini aja" ucap Ririz dan mengambilkan sepatu untuk Nata.

Nata yang melihat nya pun langsung menggelengkan kepala nya dan berusaha menolak nya karna dia tidak suka dengan warna nya.

"Gak mau mom. Kan aku pengen pakai sepatu yang ini. Gak mau yang itu" tolak Nata

"Pakai ini aja. Bagus kan warna pink lucu kalo kamu pakai ini cocok juga sama kemeja nya." Kata Ririz yang ingin Nata memakai sepatu yang dia pilih.

"Tapi mom nata gak ma--" ucapan Nata terhenti saat dia melihat Ririz yang melotot pada nya dan Nata pun langsung memakai sepatu yang dipih oleh Ririz.

"Nah gitu dong" ucap Ririz saat melihat Nata menurut pada nya.

"Dari pada gua diamuk bidadari tak bersayap yang nyasar kebumi dan gak bisa balik lagi ke khayangan karna gua yang nyuci celana dalem nya" batin Nata.

"Iya mom. Yaudah Nata berangkat dulu ya. Mommy juga mandi sana dan ini kenapa gak dikancingin baju coba kalo aku khilaf lagi gimana?" Pamit Nata dan memnyurih Ririz untuk mandi karna takut dia khilaf lagi.

"Ya gpp kalo kamu khilaf lagi mah. Paling nanti kamu harus tanggung jawab karna udah buat mommy gak bisa jalan" ucap Ririz sambil mencoba menggoda Nata dengan mengibas ngibaskan baju nya membuat Nata menelan ludah nya.

"Mommy gak usah godain aku kaya gitu. Aku berangkat ya" kata Nata dan berjalan keluar kamar diikuti oleh Ririz dibelakang nya yang sudah mengancingkan baju nya.

"Hati hati ya dek. Jangan pulang telat dan langsung pulang gak boleh keluyuran" ucap Ririz pada Nata.

"Oke mom" kata Nata dan mencium punggung tangan Ririz lalu berjalan menuju motor matic nya dan menyalakan nya. Ririz pun masih berdiri didepan pintu Rumah nya dan terus memperhatikan Nata sampai punggung Nata tak terlihat lagi oleh nya.

Saat Ririz ingin masuk kedalam dia melihat mobil sport hitam yang terparkir tak jauh dari rumah nya dia pun merasa aneh saat melihat pengemudi mobil itu yang sangat rapih. Wajah nya tertutup oleh maaker dan juga topi namun Ririz tau jika pengemudi itu perempuan karna rambut nya sangat panjang. Tak lama mobil itu pun pergi tak lama setelah Nata pergi.

"Itu siapa sih sebenar nya bukan sekali dua kali aku melihat nya tapi sering banget dan kenapa selalu pergi di saat Nata juga pergi. Ko aku ngerasa jika orang itu memperhatikan Nata ya? Tapi kenapa. Semoga tidah ada hal buruk yang terjadi" ucap Ririz dan langsung masuk kedalam untuk bersiap siap berangkat bekerja.

Sedangkan Nata sedang mengomel pada orang yang sengaja menghalangi jalan nya.

"Hehh jigong kingkong lu ngapain sih ngalangin jalan gua. Pake berhenti tiba tiba lagi kalo ketabrak kan bahaya iyem" omel Nata pada orang itu.

"Enak aja manggil gua iyem. Dasar kutil badal. Btw gua mau culik lu hari ini jadi lu ikut gua dan motor lu biar temen gua yang bawa." Kata orang itu dan langsung meminta teman nya membawa motor Nata.

"Ngapain sih. Terus mau kemana coba? Gua mau kerja elah" tanya Nata yang masih kesal sama orang itu.

"Udah ikut aja. Dan sekarang mending lu masuk deh" ucap orang itu membuat Nata mau gak mau ikut dengan nya.

--Skip--

Nata sedang duduk ditoko perhiasan yang ada dimall yang cukup terkenal dijogja. Dia sedang memperhatikan variz yang sibuk memilih cincin untuk Ririz tentu nya. Ya Nata sudah tau tujuan Variz mengajak nya pergi adalah untuk mencari Cincin yang akan dia kasih ke Ririz nanti nya.

"Menurut lu yang bagus yang mana dek?" Tanya Variz sambil menunjukan dua cincin yang sedang dia pegang.

"Yang ini bagus dan cocok buat mommy" jawab Nata menunjuk Cincin yang ada ditangan kiri Variz.

"Jadi yang ini aja?" Tanya Variz lagi.

"Iya onta" jawab Nata yang mulai kesal

"Bener yang ini?" Tanya Variz meyakinkan Nata.

"Sekali lagi lu nanya gua gua pulang dan lu siapin sendiri acara nya" jawab Nata yang beneran kesal pada Variz.

"Ckk iya iya. Kan gua cuma mastiin aja. Jangan gitu dong bantuin gua nanti gua traktir makan selama sebulan Full deh" ucap Variz yang tak ingin Nata marah dan menolak membantu nya.

"Lu nya banyak tanya ke wartawan aja" ucap Nata dan Variz pun hanya nyengir kuda saja.

"Sekarang kita pilih tempat nya yang pas. Dimana ya?" Ucap Variz setelah memilih dan membayar cincin yang tadi Nata pilih.

"Kuburan bagus." Jawab Nata dan langsung mendapat Jitakan Dari Variz.

"Aduhh sakit elah" kata Nata yang mengaduh kesakitan.

"Lagian gua nanya serius juga" kesal Variz dan Nata hanya mengangkat bahu nya acuh.

"Ikut gua aja. Gua tau tempat yang cocok dan pas dimana" ajak Nata dan meninggalkan Variz disana sendirian.

"Woi tungguin gua kenapa sih" teriak Variz dan berlari mengejar Nata yang sudah jauh didepannya.

Nata dan Variz pun langsung pergi ketempat yang ditunjukan oleh Nata. Variz dibuat kagum oleh pemandangan yang ada disana.

"Direstoran ini aja gimana? Pasti mommy suka. Dan disana ada pohon juga jadi gua bisa ngumpet disana nanti nya" tanya Nata dan langsung disetujui oleh Variz

"Restoran ini bagus juga dan pemandangan juga keren banget. Oke nanti malam kita disini. Sekarang kita siapin dulu semuanya gimana?" Jawab Variz dan diangguki oleh Nata

Mereka berdua pun langsung mempersiapkan segala nya setelah meminta ijin pada pemilik reatoran dan diijinkan nya.

Setelah selesai mereka pun beristirahat dan Nata pun berbicara pada Variz

"Ka gua harap lu jagain mommy dan jangan sakitin dia. Karna gua sayang sama mommy" pinta Nata pda Variz

"Pasti dek gua bakalan jagain dia dan gak akan nyakitin dia" jawab Variz membuat Nata tersenyum dalam hati

"Bagus deh" ucap Nata.

Hari pun mulai sore Nata dan Variz pun mulai rencana mereka berdua. Variz menghubi Ririz jika 1. Jam lagi akan ada yang menjemput nya dan meminta Ririz memakai gaun yang akan dibawa oleh supir nya.

Sedangkan Nata sedang duduk disalah satu bangku restoran sambil memakan buah apel yang dibawa oleh Variz untuk Nata.

****

Malam hari nya Variz sudah siap begitu pun dengan Nata yang bersembunyi dibalik pohon yang tak jauh dari tempat Variz berdiri. Dan dengan mixrofon yang terhubung dengan Nata Variz pun meminta Nata untuk melamar Ririz malam ini.

"Nat. Apa yang harus gua ucapin nanti sama Ririz?" Tanya Variz pada Nata yang sedang bersandar di balik pohon.

"Udah nanti lu ikutin aja sama apa yang gua ucapin. Nah tuh mommy udah sampe. Lu jangan liat kemari terus elah nanti ketahuan kalo gua dimari." Jawab Nata sambil memakan buah apel yang masih ada.

Variz pun menghampiri Ririz yang terlihat sangat cantik malam ini. Ririz memakai dres hitam lengan pendek yang begitu pas di tubuh nya.

"Nata gak salah milih dres. Cocok banget ditubuh pacar gua. Abis ini gua traktir lu makan sepuas nya nat" batin variz

Tak jauh beda sama Variz, Nata pun dibuat tak berkedip melihat Ririz yang sangat cantik dimata nya.

"Mommy cantik banget sih. Rembulan aja minder sama kecantikan mommy" ucap Nata pelan dan didengar oleh Variz. Variz pun berdehem membuat Nata tersadar dan langsung ngedumel

"Ape lu. Kan gua kagum liat mommy. Cantik baanget" kesal Nata dan Variz hanya diam saja karna takut ketahuan oleh Ririz

Variz pun menuntun Ririz kemeja mereka dan menyuruh Ririz untuk duduk.

"Kamu cantik banget malam ini yanh" puji Variz membuat pipi Ririz merona.

"Kamu juga ganteng banget yang" balas Ririz balik memuji Variz.

"Hacimmm. Ke geeran lu dibilang ganteng" ucap Nata membut Variz sedikit kesal.

"Diem dodol" kesal Variz.

"Ok gua diem dan gak ngomong. Jadi lu sendiri yang bikin kata kata nya." Ucap Nata dan langsung membuat Variz kelabakan.

"Jangan gitu lah Nat." Ucap Variz pelan.

Nata pun hanya berdehem saja, Variz mulai berlutut dihadapan Ririz. Dan menengok ke arah Nata yang sudah mengacungkan jempol nya. Dan Nata pun menarik Nafas dalam dan mulai berucap.

"Disaat aku melihat kamu tersenyum, hatiku terasa sangat bahagia. Bahkan bunga bunga pun langsung bermekaran saat kamu tersenyum, karna senyuman kamu itu adalah senyuman yang sangat manis dan bikin hatiku damai. Ada kedamaian tersendiri saat aku melihat senyumanmu, aku bagai terbuai dalam senyummu dan merasakan kebahagiaan yang teramat sangat luar biasa.

Saat menatap matamu yang indah mengalahkan keindahan bintang bintang dilangit dan rembulan malam, aku terjatuh dalam tatapan mata yang meneduhkan dan juga indah itu. Matamu bagaikan sinar dalam hidupku yang selalu menuntunku untuk terus menatapnya dan tak mampu lagi untuk berpaling.

Kau tau? Hal apa yang bisa membuatku paling bahagai? Hanya satu jawaban nya, yaitu hatimu yang selalu menyerukan namaku meskipun kau selalu menapik nya namun aku mendengar nya.

Jika kamu bertanya seberapa besar aku mencintaimu? Jawaban nya adalah sebesar alam semesta ini. Sedalam air dilautan dan seluas langit diatas. Aku akan sangat bahagia jika kamu menjadi milikku seutuh nya dan hanya milikku saja. Jadi Rakhel Rizqia Oktaviana Devy, mau kah kau menjadi bagian dari hidupku dan menua bersamaku. Will you marry me?" Ucap Nata yang diikuti oleh Variz.

Ririz yang mendengarnya pun menutup mulut nya tak percaya dan mata nya sedikit berkaca kaca. Begitupun dengan Nata yang merasakan sesak didada nya dan air mata nya pun mulai menetes tanpa permisi. Nata pun langsung pergi menuju toilet dan melepaskan mixrofon yang terhubung dengan Variz lalu mematikan nya.

Disalah satu bilik toilet Nata menangis terisak sambil memegang dada nya yang semakin sesak.

"Semoga ini yang terbaik buat kita dan aku gak mau merusak kebahagaian mommy. Aku emang mencintai mommy tapi aku juga tau jika dia yang mommy cinta" ucap Nata disela sela tangis nya.

Balik lagi ke Ririz dan Variz. Variz mengeluarkan cincin dari saku jaz nya dan menyodorkan nya pada Ririz.

"Gimana jawaban nya?" Tanya Variz yang cemas menunggu jawaban dari Ririz.

"Aku gak bisa jawab sekarang gpp kan? Aku minta waktu 1 minggu untuk memikirkan semua nya" jawab Ririz membuat Variz sedikit kecewa.

"Yaudah gpp aku tunggu jawaban nya. Dan apapun jawaban nya aku bakalan terima" ucap Variz lalu mendekat kan wajah nya pada Ririz dan mencium bibir Ririz berbarengan dengan Nata yang baru kembali dari toilet dan tak sengaja melihat itu. Nata pun langsung mengalihkan pandangan nya ke arah lain dan berjalan sedikit menjauh dari sana.

Variz pun langsung melepaskan ciuman nya dan menepuk jidat nya membuat Ririz bingung melihatnya.

"Kenapa?" Tanya Ririz yang heran melihat nya.

"Aku lupa kalo Nata ada disini pasti dia liat aku cium kamu lagi deh yang" jawab Variz dengan santai nya.

Deg

Tubuh Ririz menegang dan jantung nya berdetak lebih lebih cepat.

"Jadi Nata disini?" Tanya Ririz dan mencari kebradaan Nata namun dia tak menemukan anak nakal nya itu.

"Iya dia disini dari tadi. Bahkan dia juga bantuin aku cari cincin. Dres dan tempat ini. Bahkan dia juga yang bantuin aku siapain semua ini dan kata kata manis yang aku ucapin itu aku ikutin apa yang Nata ucapin yang" jawab Variz membuat Ririz tak percaya mendengar nya.

"Terus Nata nya mana?" Tanya Ririz lagi.

"Tadi sih ada dibalik pohon itu yang tapi gak ada ya. Mungkin dia pergi" jawab Variz sambil berusaha menghubungi Nata.

Sekarang Ririz tau seberapa besar Nata mencintainya dan. Namun satu hal yang tidak dia mengerti kenapa nata mau bantuin variz siapin semua ini dan pasti rasa nya sakit saat melihat orang yang kuta cintai dilamar orang lain. Sekuat itukah hati nya nata menahan luka dan rasa sakit semua ini? Kenapa dia mau melakukan semua ini? Batin Ririz bertanya.

"Nata bentar lagi kesini yang dia ditoilet kata nya." Ucap Variz dan diangguki oleh Ririz.

Tak lama Nata pun keluar dari toilet dan berjalan nyamperin mereka berdua Variz yang melihat itu pun langsung berucap.

"Itu Nata yang" ucap Variz membuat Ririz mengikuti arah pandang Variz dan melihat Nata yang berjalan gontai kearah nya.

"Kenapa ko lesu gitu?" Tanya Variz pada Nata.

"Laper" jawab Nata dan menatap Ririz lalu menatap Variz lagi.

"Astaga gua lupa kalo lu belum makan dari pagi. Sorry banget Nat gua beneran lupa sumpah" ucap Variz membuat Ririz menatap nya kesal.

"Kamu biarin dia kelaparan? Kamu gimana sih yang. Dia udah bantuin kamu tapi kamu lupa ngajak Nata makan." Omel Ririz pada Variz lalu menarik tangan Nata dan memeluk nya.

"Ya maaf yang aku bneran lupa. Yaudah tunggu disini dulu aku pesanin makanan dulu kita makan bareng bareng" ucap Variz lalu pergi meninggal kan Nata dan Ririz disana.

Setelah kepergian Variz, Ririz pun langsung melepaskan pelukan nya dan menatap Nata dengan Dalam.

"Kamu kenapa mau bantuin Variz buat siapin semua nya untuk melamar aku?" Tanya Ririz

"Ya gpp lah mom. Kan buat mommy juga" jawab Nata sambil minum air yang ada dimeja.

"Kenapa kamu mau bantuin Variz? Padahal kamu terluka kan dan pasti disini sakit ya?" Tanya Ririz sambil menunjuk dada kiri Nata.

"Karna aku tau mommy sangat mencintai nya. Jadi apa salah nya kali aku bantuin dia? Lagi pula aku hanya ingin melihat mommy bahagia dan mendapatkan orang yang baik, yang mencintai mommy dan bisa menjaga mommy. Dan aku rasa dia orang yang tepat untuk mommy" jawab Nata "sakit sih pasti tapi percayalah jika aku hanya ingin yang terbaik buat mommy. Biarlah rasa ini tetap ada dan tumbuh didalam sana, karna aku tak bisa untuk menghapus nya. Percayalah tak ada yang mampu menggantikan posisi mommy dan jikapun ada mommy tetap memiliki tempat tersendiri didalam sini" lanjut Nata dan Ririz pun langsung memeluk nya.