Aku tersadar di sebuah rumah besar dengan 6 buah pilar yang menyangga di bagian tengah rumahnya, sebuah rumah megah dengan nuansa putih cerah dengan diberikan batas antara dinding dan atap berwarna emas memberikan kesan yang mampu membuat mata terkagum-kagum.
"Kita di mana ini, Din?" Ucap Pak Jefri yang tanpa aku sadari sudah berdiri di sampingku.
"Sedikit kilasan dari masa lalu aku." Sahut Bu Risma tiba-tiba dari arah belakang kami berdua.
"Aku bawa kalian berdua, karena cuma kalian yang bisa aku percaya, dan ini lah awal mula dari semuanya." Lanjut Bu Risma dengan sosok manusia yang sama sekali tidak menyeramkan.
Bu Risma mengenakan baju yang sama dengan yang biasa dia atau jin yang menggunakan sosoknya untuk meneror kami saat bekerja. Kerutan di wajahnya memang terlihat, tapi menurutku dia masih tetap cantik, dan terlihat awet muda.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com