"Hai sayang." Jantung Cintia terasa berhenti saat itu juga. Bahkan tubuhnya terasa kaku tak bisa digerakkan saat satu kata diucapkan begitu mudahnya. Cintia melipat bibirnya sambil mengalihkan pandangannya ke segala arah.
"Halo Adi sayang," ulang Denisa yang membuat tubuh Cintia lemas seketika. Beruntung wanita itu berdiri di dekat tempat tidur, jadilah Cintia luruh tepat ke atas tempat tidurnya. Sayangnya, tangannya masih harus menahan ponsel milik suaminya untuk terus menempel di telinganya.
Cintia menarik napasnya pelan sembari memejamkan mata. Cintia berusaha untuk tidak langsung bertanya mengenai wanita di dalam telepon itu. Justru Cintia akan melakukan banyak cara untuk mencari tahu, lagipula mencoba seseorang melalui sebuah telepon juga tidak akan sulit, pikirnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com