Grace dan Aaron yang akhirnya berhasil menembus keramaian itu, akhirnya kembali melangkah ke arah orangtuanya dan bergegas memasuki mobil. Grace juga segera mengalihkan fokusnya pada makanan yang sudah ia beli. Setidaknya Grace lupa dengan bagaimana paniknya dia saat bertemu banyak orang.
Sesekali Aaron menatap ke arah kakak perempuannya yang terlihat begitu tenang. Dalam hati dia sudah cukup lega saat melihat kakaknya tidak kembali gemetar. Bahkan kalau Aaron tahu suasana bandara sedang ramai, dia juga tidak akan menuruti keinginan kakaknya untuk pergi membeli minuman. Bahkan dia akan pergi tanpa kakaknya.
"Kenapa?" Alis Grace bertaut karena bingung. Terlebih Grace melihat Aaron yang menatapnya tanpa berkedip. Sedangkan yang diberi pertanyaan hanya tersenyum tipis lalu menggeleng.
Saat mobil mulai memasuki pekarangan rumah, Grace pun semakin menatap ke segala arah, memindai segala kenangan manis yang pernah terjadi. "Masih sama," batinnya senang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com