Adiyaksa menatap langit malam dari balkon apartemennya sambil menggenggam ponsel dan menempelkannya di telinga. Beberapa kali laki-laki itu mengerutkan dahinya saat lawan bicaranya menjelaskan tentang apa yang terjadi. Setelahnya Adiyaksa mengangguk dan menghela napas lega.
"Jadi taksinya sudah jalan? Dia masuk ke mobil yang benar-benar taksi kan?" Adiyaksa memastikan sekali lagi sambil meraih vape di atas meja kalau mulai mendekatkan ke bibirnya.
"Benar pak Adi, taksi yang dikendarai jiga taksi ternama yang memiliki keamanan diatas taksi lainnya. Nyonya Cintia juga sudah masuk dengan aman tadi pak," jelas sang resepsionis yang melihat Citni sejak tadi.
"Baiklah, terimakasih." Adiyaksa menutup panggilan telepon lalu mendudukan dirinya pada kursi yang sudah ia arahkan pada pagar balkon. Sambil sesekali Adiyaksa menghembuskan sisa asap vape yang ada di bibirnya.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com