Dua hari berlalu, Cintia akhirnya diperbolehkan untuk pulang, lagipula kondisinya juga sudah jauh lebih, lagipula Selama di rumah sakit, Adiyaksa juga hanya menemani Cintia, dan bekerja dari rumah sakit. Hal itu pula yang membuat orangtua Cintia yakin pada Adiyaksa. Seperti saat ini, Adiyaksa juga sedang membantu Cintia untuk makan. Lebih tepatnya memaksa Cintia untuk mau ia suapi.
Cintia sendiri hanya tersenyum senang saja, karena tangannya juga masih merasa malas untuk ia gunakan makanya. Jika ada yang lebih mudah, kenapa memilih yang rumit, pikirnya saat ini. Jadilah sarapan kali ini, Cintia hanya duduk diam di salah satu restoran. Sedangkan kedua orang tua Cintai memilih pulang lebih dulu dan menunggu Cintia sampai di rumah.
"Setelah ini mas mau ngomong penting, kasih kamu informasi yang akan bikin kamu seneng, jadi… Persiapkan diri kamu ya," ucap Adiyaksa saat suapan terakhir untuk Cintia sudah di dia berikan.
Cintai menatap bingung ke arah Adiyaksa. "Apa memangnya?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com