"Pesan? Pesan apa bu Mahendra?" tanya Gilbert memastikan.
Cintia tidak langsung menjawab, melainkan terkekeh santai ke arah dua orang di hadapannya. "Mungkin bu Laras bisa menjelaskan pesan singkat apa yang dimaksud? Karena secara tiba-tiba saja suami saya mendapat pesan manis sekali dan berisikan undangan ke apartemen Laras. Bukan begitu?" ucap Cintia sembari duduk di hadapan Laras juga Gilbert.
Laki-laki itu? Sudah pasti sangat terkejut. Dia tidak tahu dengan apa yang baru saj terjadi, dan secara tiba-tiba Laras membuatnya malu. Bahkan untuk menatap istri dari rekan kerjanya saja dia sudah tidak bisa. Gilbert sontak menetap Lars yangs sejak tadi diam, tidak ada sedikitpun niat untuk menjawab atau memberikan sanggahan.
"Laras. Jelaskan!" perintahnya dengan tegas.
Cintia manis dengan senyum simpulnya, bersandar pada kursi yang ia duduki, dengan tangan yang sudah ia lipat di depan dada. Merasa sangat puas dengan apa yang sudah ia lakukan.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com