webnovel

Miss Dosen X Mr. Captain

Relivia Zenata.. Seorang dosen muda yang cantik,berhijab,cerdas dan baik ini ternyata adalah kekasih dari seorang kapten kapal. Ia mengawali karirnya di usia ke 21 tahun. Menjadi dosen idola di kampus merupakan hal yang sangat membanggakan bukan? Di balik kesuksesannya, Ivi tetap menjadi orang yang sama, rendah hati dan tidak pernah menyombongkan diri. Felix Devanno... Seorang kapten kapal yang tampan, tegas dan setia. Ia sangat dingin terhadap orang-orang, kecuali dengan Ivi dan keluarganya. Felix mengawali karirnya di laut pada usia 21tahun. Awalnya, ia sama sekali tak berpikiran untuk bekerja di laut, namun tawaran dengan gaji yang sangat memuaskan dan seragam yang tampak keren itu membuat niat awalnya untuk menjadi pengusaha urung. Ia mencoba dunia laut dan beruntungnya ia berhasil. Calvin Aldrean.. Seorang dokter sekaligus pengusaha di sebuah perusahaan ternama di Indonesia. Terkenal dengan sikap dinginnya membuat dirinya masih jomblo di usia 21 tahun. Bukan tanpa sebab, ia pernah mengalami hubungan asmara namun kandas dikarenakan suatu hal. Menjadi seorang kekasih dari kapten kapal bukanlah hal yang mudah. Namun doa dan usaha mampu mempertahankan hubungan keduanya. Meskipun banyaknya rintangan, namun, keduanya dapat bersatu.

Nurliza_Karen_Nita · Urbain
Pas assez d’évaluations
446 Chs

Part 125

Setelah semuanya selesai termaksud pemandian, pengkafanan dan penyolatan jenazah Irsyana, mereka pun segera membawa keranda Irsyana menuju Tempatnya Pemakaman. Mereka berjalan kaki untuk sampai di pemakaman.

Sesampainya di sana, segera jenazah Irsyana dimasukkan ke dalam liang lahat. Setelah selesai proses pemakaman, ustadz mulai melantunkan do'a.

Setelah semuanya selesai, para warga yang berhadir pun mulai pamit dan pulang dari sana.

Irene berjongkok di depan makam Irsyana, ia mengusap nisan yang menancap, lalu ia menangis dalam diam.

'Maafin mama nak.... Maaf...' batin Irene.

Zera ikut berjongkok di samping Irene.

"Mbak, udah... Ikhlasin Irsyana..." ucap Zera.

Irene menggelengkan kepalanya.

"Hiks... Aku belum siap untuk kehilangan anak aku dok... Hiks... Kenapa kamu harus pergi secepat ini nak? Hiks..." ucap Irene menangis.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com