Laksmana pulang dengan wajah muram, memasuki rumah setelah mengucap salam, lalu dia langsung masuk ke kamar. Tante Mae menatap anak lelaki satu-satunya itu dengan heran. Tak biasanya Laksmana lesu seperti itu.
Dihampirinya Laksmana di kamar. Tante Mae duduk di tepi ranjang, lalu mengusap kepala sang anak, pelan.
"Kamu kenapa, Nak?" tanya Tante Mae, lembut.
Laksmana hanya menggeleng lemah menanggapi pertanyaan dari sang ibu. Dia tak ingin berbagi kelesah dengan wanita itu kali ini. Masalahnya dengan Mira, tidak mungkin jika sampai ibunya yang sejak awal tidak menyukai Mira itu sampai tahu.
"Nggak apa-apa, kok, Bun. Saya cuma lelah aja," dalih Laksmana, menutupi semuanya.
Tante Mae menghela napas, lalu pergi meninggalkan sang anak agar beristirahat. Ya, mungkin memang Laksmana sedang lelah, pikir Tante Mae.
"Makan dulu aja, terus tidur," pungkas wanita itu sembari berlalu keluar kamar.
"Iya, Bun," sahut Laksmana kemudian.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com