Pemandangan berkelebat di jendela ambulan. Seorang petugas medis memasangkan oksigen yang menutupi mulut dan hidungnya, sementara telunjuknya dijepit oleh alat saturasi. Air mata terus mengalir tanpa suara.
Milly tidak ingin ke rumah sakit. Ia justru ingin kembali ke tempat itu dan mencari Nicholas, suaminya. Ia tak percaya jika Preston tega menusuk Nick dan mendorongnya hingga jatuh ke jurang.
Lalu, bagaimana dengan nasibnya? Sedari tadi, perutnya terasa tegang dan keras. Dadanya terasa sesak. Meski oksigen sudah terpasang di hidungnya, ia tetap tidak dapat bernapas dengan baik.
Separuh paru-parunya hilang, hanyut terbawa arus sungai bersama Nick. Entah, apa ia akan bertahan hidup tanpa Nick selamanya? Padahal ia baru saja memeluk Nick, lalu semua itu terjadi dengan cepat.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com