webnovel

Metamorfosa

"RUMAH PENAMPUNGAN?" "Hmm... Salah satu Rumah penampungan anak yatim piatu dan terlantar swasta ini milik ku, dan sekarang ini menjadi tempat tinggal mu. kau tau... dulu Mommy mu menjadi pekerja sukarela saat masih remaja bahkan beliau hidup dan tinggal disini sampai beliau bertemu Daddy mu. Angel langsung memijat keningnya, Hell! Sekarang aku harus tinggal di sebuah penampungan! Perut ku mual memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya. Penampungan!!! tempat menjijikan... Dimana harus berbagi kamar tidur, berbagi kamar mandi, berbagi tempat makan. Berbagi segala-galanya dengan para penghuni lainnya! Riga mendorong Angel masuk, karena melihat gadis itu ragu di depan pintu. "Jijik? Gadis manja kaya raya seperti mu harus tinggal di sebuah penampungan? tanyanya sinis. "Tentu saja aku jijik!!! jawab Angel ketus. "Apa disini ada yang memiliki penyakit menular? Kudis/kurap maybe? "Riga tertawa dingin... Oh banyak! jangan takut semua penyakit menular ada disini. jawab Riga asal. "Bahkan mungkin salah satu dari mereka akan menjadi Teman sekamar mu. Sinis Angel adalah gadis belia berusia 17 tahun yang memiliki tingkat arogan tinggi. Membuat kedua orang tuanya kalang kabut. Anak tunggal dari seorang pengusaha kaya raya yang terlalu dimanja dengan segala ke kayaan dan kasih sayang yang di miliki orang tuanya. Suatu ketika kedua orang tuanya meninggal dunia akibat kecelakaan teragis. Dengan sebuah wasiat Angel harus tinggal di sebuah rumah penampungan milik salah satu sahabat Daddy nya sekaligus menjadi wali angel, karena dengan begitu ia baru bisa mendapat warisan bila dia telah lulus perguruan tinggi. Disinilah semua cerita hidup angel penuh tantangan bermula... Menjalani sebagai gadis biasa, jauh dari kata embel-embel kekayaan. Terlebih dia harus menaklukan seorang Wali yang SIAL nya begitu tampan, dingin dan sangat arogan!

albyy · Général
Pas assez d’évaluations
5 Chs

Bab 3 Party (2)

Ceerrsss!!!!

"Happy birthday Karina!" Seru Angel, Diana dan kedua pria yang menemani mereka. Suara dentingan gelas kristal berleher panjang berisi minuman beralkohol dengan kadar tinggi ber bandrol fantastis tengah beradu menyambut pergantian usia karina sahabat mereka. Berpelukan mengucapkan doa kebahagiaan dan Have fun mabuk sepuasnya!.

Karina dan Diana tengah asik bercumbu dengan pasangan masing-masing. jijik Alis angel berkerut, entah pria mana lagi yang sahabatnya gaet malam ini. Namun ini sudah jadi santapan biasa bagi angel walau tetap saja jengah dengan kehidupan bebas kedua sahabat karibnya masalah partner senang-senang mereka.

Angel? Tidak seperti kedua sahabatnya, Ia terlalu jijik berkenalan atau di sentuh oleh pria. Angel sampai sekarang lebih happy dengan kesendiriannya walau banyak pria yang bertekuk lutut di hadapannya. Yang ujung-ujungnya pria yang mengejar angel akan di ambil alih oleh kedua sahabnya. "Tsk!" seperti tante-tante genit yang ga bisa kekurangan buah-buahan.

"Mabuk?" Tanya Diana pada angel.

"Little bit..."

"Dance floor aja biar ga pusing ge sapa tau ada pria sesuai dengan mimpi hayalan mu pangeran tampan berkuda putih". Tawar Diana dengan mimik lucu.

"No way!" Sambil memutar kedua bola matanya malas.

"Hmm... Mau tambah lagi ga minimnya, biar ga nangung pusingnya? masih jam satu juga ne". Tanya Karina yang masih asik sambil bercumbu dengan pria setengah bule.

Diana menoleh kearah angel untuk mencari jawaban.

Angel menegak minuman di tanganya sekali tarikan nafas "Boleh! Aku ikutin mau kalian aja lah". Jawabnya asal.

Karina turun dari pangkuan sang pria bule pasangannya malam ini, berbisik kearah angel. "Ge, mau ga aku telponin si Ares. Lumayan ada yang nemenin kamu. Mabuk kok alone ga jelas gini. Dia cinta mati tau ma kamu ge. Udah tujuh belas juga, masih aja Virgin prihatin!. Ya... setidaknya first kiss gitu".

"Mau cari mati bitch!" Geram angel

"ha.. ha.. sabar beb, kan teman harus bantu temen biar have fun juga". Canda Karin.

"Tanks! Jijik tau! Enakan mabuk sampe jelek sendiri dari pada di sentuh pria ga jelas.

"Hmm... emang ya anak perawan tu emosinya labil banget?. Ejek Karin.

"Ok biar semua have fun gimana malam ini kita main truth or dare aja, seru tuh!? Usul Diana Sedikit berteriak mencari dukungan dari empat orang di hadapnya.

"Boleh! Jawab Karin dan di ikuti oleh kedua pria bersama mereka.

"Masih aja childis kalian". sambar Angel malas.

"Oh... ayolah Ge... Have fun aja ok.. ok? Atau... jangan-jangan tuan putri ini takut?. Ucap Diana memanas-manasi emosi angel.

Angel menarik nafas, menuang kembali minuman ke gelasnya tanpa meminumnya. "Ok! Main, sapa bilang takut! Tantang angel balik.

"Yes!!! Putar botolnya!" Seru Karin dan Diana berbarengan.

Keberuntungan tidak berpihak kepada angel sudah tiga kali angel kena tantangan. Dan semua temannya memerintahkannya menghabiskan minuman yang sudah mereka pesan tadi. Mabuk? Jelas angel sangat mabuk , bila di kalkulasikan angel sudah hampir menghabiskan minuman Satu setengah botol dalam jangka dua jam. Hell! Naas angel yang ke empat kalinya kena sekarang.

"Truth or dare Ge? Tanya Karina yang punya giliran bertanya.

Dengan mabuk angel menjawab "DARE!"

"Asiiiapp!" Jerit Karin bahagia, karena ada ide jahil yang berkelabat di otak cemerlangnya. Sambil ber kerling mata dengan Diana.

"Ge ini ulang tahun aku, aku mau kado spesial dari sahabat polos ku ini dan harus di laksanakan ok! kalau engak kita selesai sampai sini". Lalu menarik nafas dalam. "kamu harus menyerahkan first kiss kamu ke pria tampan yang ada di sebrang tabel kita ini". Karin menarik wajah angel ajar melihat arah telunjuknya yang menandai pria yang di maksud. "Ciuman basah loh ya, pake lidah!". Tekan Karin menginstruksikan sahabatnya yang sudah mabuk. yakin angel tidak akan menolak karena angel sudah dalam keadaan tidak waras karena pengaruh alkohol.

"Gitu doang yang kamu mau?" Tanya angel mabuk, sudah tidak dapat berfikir wajar. First kiss nya pun sudah tidak di ambil pusing padahal dengan mati-matian angel tidak mau bersentuhan dengan pria.

"Yup, Jagan lupa minta sovenir dari pria itu, Sabuk yang dia pakai ok!" Tantang Karin.

"Ok!" Angel bangkit, namun sempat menegak minuman di hadapannya. Melangkah kearah tabel yang di maksud dengan sedikit sempoyongan, matanya sedikit di tutup untuk memperjelas pandanganya yang tengah mabuk. Di otaknya berkata, pria tampan dan ciuman pake acara lidah serta ambil ikat pinggangnya. Namun di tabel itu ada dua orang pria yang tengah bersama para wanita seksi sambil menikmati minuman.

"Argh!" Angel mengeram jengkel, kenapa harus ada para wanita disana dan sialnya ada dua pria yang mana angel harus pilih?, Lupa pria yang mana yang di perintahkan Karina kepadanya. Yang jelas katanya yang tampan!. Angel menoleh kearah belakang memastikan keberadaan teman-temanya yang tengah terlihat antusias menunggu aksi angel. Bahkan Karina dan Diana sama-sama mengepalkan telapak tangannya ke udara untuk memberikan dukungan seperti suporter bola. Angel kesal sambil memutar bola matanya.

Angel berada tepat di depan tabel pria yang di maksud karin, Karena pencahayaan ruangan remang-remang di tambah keadaan angel yang mabuk membuatnya tidak singkron. Terlebih tatapan tidak suka dari kedua wanita yang tengah menemani pria-pria itu.

Naluri angel bermain, karena pandangannya sedikit berputar membuat tatapannya tidak fokus. Kaki mulusnya melangkah ke kanan kearah pria yang tengah meneguk minumannya dengan tatapan dingin tanpa ekspresi dengan keadaan mabuk pun angel sangat yakin pria itu luar biasa tampan. Tidak seperti pria yang satunya menatap penuh damba. "yacks"

"Minggir! Perintah angel pada wanita seksi dengan dress kekurangan bahan yang sebenarnya sebelas dua belas dengan pakaian serba merah darah di kenakan angel. Wanita itu tengah bergelayut manja di lengan pria itu. "Minggir bitch! geram angel lagi sambil menarik lengan wanita itu dan mendorongnya agar berjarak dengan pria yang ia targetkan.

Pria itu tetap diam, bersandar santai di sofa dengan menikmati minumannya tanpa merasa terganggu dengan keberadaan ajaib angel di hadapnya. Mereka saling menatap dalam, tanpa berucap. Dengan sekali gerakan angel menjatuhkan tubuhnya di pangkuan pria itu, seperti tengah menunggang kuda yang perkasa. Kewarasan angel sudah hilang entah kemana, lenyap di telan kerasnya cairan laknat yang menghilangkan akalnya. Angel sudah tidak perduli, ia tidak mengenal pria ini, besok semua akan terlupakan. Yakin angel pada dirinya sendiri, yakin?

Paha putih mulus angel terekspos sempurna karena faktor cara duduknya. Hampir saja jatuh kesamping, tangan pria itu dengan tanggap meraih pinggang angel. Membuat duduk angel semakin mantap di paha kokoh itu. Tatapan mereka begitu tidak terbaca, wajah mereka begitu dekat. Bahkan nafas mereka sama-sama tercium kerasnya alkohol.

Wajah angel mulai mendekat perlahan, percaya diri angel sudah mulai surut melihat mata tajam dan kelam di hadapnya namun teringat dengan permintaan Karin. "Argh! Persetan! Jerit angel dalam hati. Aku tidak mengenal pria ini, setelah ini Meraka tidak akan bertemu lagi kan?.

Pria itu tetap diam, hanya alisnya yang terangkat arogan, seperti paham apa yang akan terjadi. Antara dirinya dan gadis di pangkuannya. "DARE". Seulas senyum tipis sangat sinis.