"Halah, kalian sok-sokan membela Ryushin. Bilang saja kalian pada naksir sama Ryushin, 'kan? Dasar cewek cewek!!"
"Bukan begitu, Yudh! Dia memang pantas dicontoh. Ryushin itu selain bertanggung jawab, dia juga berotak encer!"
"Prestasinya sempurna, rankingnya tidak pernah turun, masuk ke sekolah ini saja lewat beasiswa!"
"Targetnya saja menjadi sukses dan berguna bagi orang lain. Pantas saja kalau dia jadi selalu populer di kalangan cewek-cewek," imbuh remaja putri lain.
Ryushin yang mendengar ghibahan teman-temannya hanya bisa mengembuskan napas kasar.
"Huh ... sebenarnya jadi tidak nyaman juga kerasin mereka seperti tadi. Tapi, dengan cara begitu setidaknya aku dapat mengurangi kebiasaan mencontek mereka, 'kan?" gumam Ryushin sambil berjalan menuju ke ruang guru.
"Yup! Ini semua juga demi kebaikan teman-temanku kok, dibenci pun tidak apa-apa yang terpenting tugas itu jadi murni usaha mereka sendiri. Hehehe ...." gumamnya lagi.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com