"Pulang ke mana?"
"Mansion tua, Gunung Zichen, atau hotel..."
"Itu tidak bisa."
Jiang Tingxu sedikit kesal, lalu bertanya dengan nada ketus, "Lalu maumu apa?"
Namun, pria ini jelas-jelas tidak menggubrisnya, bahkan di wajahnya masih tetap tersenyum seperti tadi, "Oh, aku sudah pulang." Pada saat bersamaan, ia mengangkat tangannya dan menunjuk ke pintu di seberang rumahnya.
Untuk sesaat, Jiang Tingxu tidak begitu mengerti apa arti tindakannya itu. Ia pun melihat ke arah yang ditunjuk Mo Boyuan. Setelah beberapa saat matanya berkedip dengan bingung dan akhirnya bereaksi, "Itu? Rumahmu?"
Jiang Tingxu hampir saja menyemburkan ludah, ia berharap apa yang ia pikirkan sekarang bukanlah kenyataannya. Tapi, semakin ia tidak menginginkan sesuatu, malah kemungkinan akan terjadi semakin besar.
Mo Boyuan meluruskan kerahnya, "Ya, kejutan yang menggembirakan, bukan?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com