webnovel

Mencicipi

Éditeur: Wave Literature

Ketika Tang Xixi mengenal Su Xiqin, Su Huayin telah pergi meninggalkannya. Saat itu, Tang Xixi hanya mendengar Su Xiqin pernah mengatakan bahwa ia tidak tahu ibunya pergi ke mana. Selain itu, tidak banyak yang ia bicarakan tentang ibunya. Mendengar kata-kata Su Xiqin, api kemarahan menyala dalam hati Tang Xixi. Ia mengangkat alisnya, lalu berkata, "Apakah ini yang dinamakan seorang ibu?"

Su Xiqin meletakkan tangannya di atas meja kayu, memegang botol alkohol, lalu menuangkannya dan berkata, "Ayo kita minum. Jangan memikirkan hal itu."

Awalnya, Tang Xixi ingin bicara lebih banyak kata-kata. Namun, setelah ia melihat bahwa Su Xiqin tidak mau membahas topik itu, ia menutup mulutnya dan menuangkan alkohol bersama temannya. Keduanya minum, lalu makan bersama. Beberapa saat kemudian, munculah pertanyaan di benak Tang Xixi dan ia pun menanyakannya pada Su Xiqin, "Bagaimana bisa Mo Xigu menyetujui perjanjian perceraian itu?"

Su Xiqin mengambil beberapa potong daging domba tipis, lalu memasukkannya ke dalam panci. Sambil menyaksikan daging domba itu berpadu dengan cipratan air mendidih, ia menjawab dengan suara lirih, "Dia membuatku melihat apa yang disebut dengan hati nurani." Setelah jeda beberapa saat, Su Xiqin melanjutkan kata-katanya, "Sebenarnya, jika Mo Xigu melakukan hal itu, itu akan dianggap seperti pelanggaran. Tapi, ada bagusnya juga. Karena jika dia tidak menjualku, aku tidak akan mendapatkan surat perjanjian."

Seketika mata Tang Xixi melebar dan suaranya meninggi. Lalu, ia bangkit dari tempat duduknya dengan tidak percaya, "Apa? Kepada siapa dia menjualmu?"

Su Xiqin pindah ke samping Tang Xixi dan menyuruh temannya untuk duduk. Lagi pula, masih ada pengunjung lain di sana. Setelah Tang Xixi duduk, Su Xiqin menenangkannya dan menjelaskan, "Tidak. Saat itu ada seseorang yang membantu menyelamatkanku, sehingga aku tidak mengalami kerugian."

Meskipun begitu, Tang Xixi tetap merasa khawatir dan bergumam, "Kenapa kamu begitu bodoh? Kenapa kamu tidak memberitahuku jika terjadi hal seperti itu? Jika kamu memberitahuku, aku bisa membantumu. Apakah itu terjadi tadi malam?"

Su Xiqin menganggukkan kepalanya. "Tidak ada yang bisa membantu," kata Su Xiqin dengan suara lirih sambil menundudukkan kepala. Lalu, ia mengambil daging domba yang telah dimasak dan meletakkannya di mangkuk Su Xiqin dan Tang Xixi. "Xixi, kamu tidak akan tahu bagaimana rasanya perasaan seperti itu."

Tiba-tiba, dua tetes air mata mengalir dari kedua sudut mata Su Xiqin, lalu jatuh di atas meja dan memantulkan cahaya yang ada di sana. Beberapa hari ini, perasaan Su Xiqin begitu tertekan. Belum lagi, ia mendapat tamparan dari ibunya. Setelah diinterogasi oleh temannya, semua kejadian-kejadian yang baru terjadi kembali muncul di benaknya. Bahkan, sebenarnya, ia sudah tidak menyimpan perasaan lagi untuk Mo Xigu. Ketika memikirkannya, hatinya merasa dingin.

Tang Xixi yang duduk di samping Su Xiqin dengan penuh ketidakberdayaan hanya bisa mengulurkan tangannya dan menepuk pundak Su Xiqin, "Aku mengerti... Aku mengerti. Pilihanmu untuk bercerai sudah benar."

Su Xiqin menundukkan kepalanya dan matanya semakin basah, "Sekarang masih harus mengurus surat cerai."

"Sekarang sudah ada surat perjanjian perceraian, jadi akan semakin cepat mendapatkan surat perceraian. Jangan khawatir," kata Tang Xixi.

Su Xiqin menyeka air mata di sudut matanya, lalu mengangkat kepalanya dan tersenyum ringan, "Akhirnya, aku akan keluar dari lautan pahit. Tang Xixi, hari ini mari kita rayakan dan jangan pulang jika belum mabuk."

"Baiklah, aku akan menemanimu."

———

Su Xiqin sudah dalam keadaan mabuk ketika meninggalkan tempat itu sehingga harus dibopong oleh Tang Xixi. "Untungnya kamu tidak berat. Jika berat, sepertinya aku benar-benar tidak bisa membawamu kembali," gumam Tang Xixi sambil memegang Su Xiqin yang sedang mabuk dan berjalan memasuki lift sambil.

Setelah Tang Xixi membawa turun Su Xiqin dengan susah payah dan hendak membawa Su Xiqin pulang naik mobil, ia tidak menemukan kunci mobilnya di tas. "Sialan!" rutuk Tang Xixi.

Dengan tidak berdaya, Tang Xixi membawa Su Xiqin kembali ke restoran hot pot itu. Karena Su Xiqin mabuk, ia mendudukkan Su Xiqin di sofa dekat pintu masuk, sementara ia kembali ke lantai tiga untuk mencari kuncinya. Su Xiqin yang saat itu duduk di sofa merasa perutnya begitu mual. Rasa ingin muntah menjadi semakin kuat dan ia pun berusaha untuk berdiri. Ketika ada staf yang melintas di sampingnya dan melihatnya, staf itu langsung berlari dan membantunya ke kamar mandi.

Di saat yang bersamaan, munculah seseorang yang baru keluar dari lift dan diikuti oleh beberapa orang. Ketika pria itu melihat seseorang, ia mengerutkan keningnya. Ia langsung berjalan melalui lorong. Ketika sampai, pelayan yang saat itu berada di sana menyapanya dengan hormat, "Tuan Bai..."

Bai Yanshen mengulurkan tangannya, lalu mengambil Su Xiqin yang saat itu dibawa oleh pelayan dan bertanya, "Bagaimana bisa dia minum begitu banyak?" Setelah itu, Bai Yanshen tampak seperti memikirkan sesuatu, lalu menatap dengan tatapan dalam dan bertanya lagi, "Apakah dia ke sini sendirian?"

"Tadi dia datang bersama wanita lain dan wanita itu sedang pergi karena mencari sesuatu. Lalu, nona ini duduk disana," kata pelayan sambil menunjuk sofa tempat Su Xiqin duduk. Kemudian, ia melanjutkan, "Wanita ini sepertinya ingin muntah setelah mabuk sehingga saya membantunya untuk pergi ke toilet."

Setelah pelayan selesai menjelaskan, Bai Yanshen melambaikan tangannya untuk memberi kode bahwa pelayan itu boleh pergi. Pelayan pun menghela napas lega dan pergi meninggalkan tempat itu. Sementara, orang-orang di belakang Bai Yanshen menatap pria itu dengan tatapan heran. Seorang Bai Yanshen memeluk wanita yang sedang mabuk? Ada apa ini? batin mereka. Pemandangan ini membuat banyak orang bertanya-tanya. Namun, menurut asistennya yang bernama Jiang Cunyu, hal ini tidak aneh. Bai Yanshen mengabaikan tatapan orang lain, tapi Jiang Cunyu tahu bagaimana untuk menghadapi situasi ini. Ia menyuruh orang-orang itu untuk pergi terlebih dahulu.

Su Xiqin yang saat itu merasa sangat tidak nyaman langsung menyandarkan tubuhnya di lengan Bai Yanshen dengan tanpa sadar. Mencium aroma segar dari Bai Yanshen meredakan pikirannya yang saat itu hanya ingin muntah. Selain itu, Su Xiqin juga merasa begitu nyaman sehingga ia menggosok-gosokkan tangannya di dada Bai Yanshen seperti seekor kucing kecil. Karena Su Xiqin menggosok-gosoknya, Bai Yanshen merasa seperti ada ledakan api di tubuhnya. Matanya menatap Su Xiqin yang saat ini bersamanya.

Saat ini, sebagian rambut hitam Su Xiqin menutupi sisi wajahnya dan sisanya terurai hingga berkibar. Bulu matanya panjang, lentik, dan terlihat begitu cantik. Ditambah lagi, Bai Yanshen bisa mencium aroma alkohol, terutama di daerah bibir Su Xiqin, yang mengundang Bai Yanshen untuk mencicipinya. Jika saat ini mereka sedang tidak berada di tempat umum, mungkin Bai Yanshen sudah tidak bisa menahan keinginannya untuk mencium wanita itu. Ia bertekad menjadi superman dan menahan keinginannya, kemudian ia menuntun Su Xiqin berjalan menuju sofa.

Ketika Bai Yanshen berjalan ke pintu, ia berkata kepada penjaga yang ada di sana, "Jika ada wanita yang mencari wanita ini, katakan padanya bahwa aku yang mengantarkannya pulang." Bai Yanshen tahu bahwa orang yang datang bersama dengan Su Xiqin pasti adalah Tang Xixi. Tidak ada orang lain.

Bai Yanshen membawa Su Xiqin keluar dari restoran hot pot itu, lalu membawanya masuk ke mobil Bentley dan melajukan mobilnya meninggalkan tempat itu. Saat ini, hujan baru saja turun dan telah reda sehingga udara terasa begitu segar. Su Xiqin menyandarkan tubuhnya ke Bai Yanshen dan menggosok-gosokkan tubuhnya dengan nyaman. Bai Yanshen menatap Su Xiqin dan mengerutkan keningnya. Ia berpikir bahwa sekarang ia harus bisa menekan keinginannya.

Bai Yanshen mendengar Su Xiqin yang sedang mengigau, "Jintian adalah punyaku. Setelah cerai, aku akan membawa Jintian dan memulai kehidupan baru." Setelah berbicara, ada senyuman di wajah Su Xiqin. Bai Yanshen menatap wajah mungilnya, lalu bergumam, Rencana kecil yang sangat bagus.

Kemudian, Bai Yanshen menyapu bibir Su Xiqin. Gerakannya sangat kasar hingga membuka celah di antara gigi Su Xiqin.