Selama Su Xiqin beristirahat, Tang Xixi bertanggung jawab merawat ibu dan anak laki-lakinya itu. Meskipun Su Xiqin menyuruh Tang Xixi untuk kembali, Tang Xixi masih tinggal disana. "Aku harus di sini hingga kamu dan anakmu pulih. Jika Mo Xigu berani datang lagi, aku akan menusuk pantatnya," kata Tang Xixi.
Tang Xixi mengatakan hal itu di hari ketiga ia menginap di apartemen Su Xiqin. Mo Jintian yang sedang bermain susun balok kemudian mengangkat kepala jamurnya dan berkata, "Bibi, jika Bibi menusuk pantatnya, aku yang akan memukul wajahnya menggunakan pedangku."
Ketika Tang Xixi mendengar Mo Jintian mengatakan hal itu, ia mengerutkan keningnya sedangkan Su Xiqin hanya diam. Seharusnya aku tidak mengatakan hal itu di depan anak ini, batinnya.
"Cepat tidur. Besok kamu harus sekolah," kata Su Xiqin sambil menepuk pundak putranya.
"Sekarang, kan, baru jam delapan."
Su Xiqin menunjuk jam yang ada di dinding, lalu berkata, "Sudah hampir jam sembilan. Besok harus bangun pagi dan berangkat ke sekolah."
"Setiap hari aku terlalu banyak tidur. Aku tidak bisa tidur sesore ini," gumam Mo Jintian dengan wajah yang terlihat tidak senang.
Su Xiqin mengabaikan Mo Jintian dan tetap mendorong lengan putranya, "Sudah, jangan bicara lagi. Ayo cepat."
"Kalian pasti mau membicarakan sesuatu, makanya menyuruhku cepat-cepat tidur," gerutu Mo Jintian sambil memakai sandal dan berjalan dengan malas.
Tang Xixi yang berada di samping Mo Jintian menahan senyum dan menutupi bibirnya, lalu berkata, "Hei, tas susu kecil. Kamu terlalu berpikir berlebihan."
Mo Jintian melirik Tang Xixi yang berada di sampingnya dengan tatapan tidak percaya, sementara Su Xiqin berdiri untuk mengantarkannya ke kamar. Beberapa menit kemudian, Su Xiqin keluar dari kamar Mo Jintian dan berkata, "Semakin lama, tas susu kecil itu seperti hantu kecil."
"Si kecil yang nakal," gumam Tang Xixi.
Setelah Su Xiqin duduk di sebelah Tang Xixi, Tang Xixi berkata, "Lalu, apa rencanamu selanjutnya untuk menghadapi Mo Xigu? Jika dia tidak mau cerai, kamu bisa naik banding."
"Sekarang aku juga sedang mencari cara untuk berpikir. Aku mungkin akan mencari pengacara untuk berkonsultasi terlebih dahulu. Lagi pula, situasiku ini berbeda. Jika tidak dipikirkan baik-baik, hasilnya tidak akan baik untuk Jintian," kata Su Xiqin sambil bersandar di sofa.
Tang Xixi menegakkan duduknya dan mencondongkan tubuhnya ke arah Su Xiqin. "Jika kamu benar-benar memerlukan pengacara, aku bisa membantumu mencarikan pengacara terbaik," katanya.
"Iya, nanti aku akan bilang."
Tang Xixi tampak memikirkan sesuatu selama beberapa saat, lalu tiba-tiba memukul tangan Su Xiqin dan berkata, "Hei, dengar-dengar ada beberapa perusahaan yang mengakhiri kerja sama dengan Perusahaan Mo akhir-akhir ini."
Su Xiqin mengerutkan kening. Beberapa hari ini, Mo Xigu tidak datang mencarinya. Hanya Mo Jinghan yang menelepon, tapi tidak membahas mengenai hal ini. Su Xiqin tidak punya waktu untuk memperdulikan hal-hal seperti ini sehingga ia tidak tahu soal masalah ini. Ia melihat Tang Xixi dengan terkejut, "Apa alasannya?"
"Entahlah. Mungkin karena bosnya terlalu playboy dan suka menggoda wanita sehingga dia terkena malapetaka seperti itu," kata Tang Xixi asal. Su Xiqin hanya menundukkan kepalanya. Ia tampak sedang berpikir. Lalu, Tang Xixi kembali berkata, "Xiqin, ini kesempatanmu. Selama kamu bisa mendapatkan kontrak kerja sama dan menukarnya dengan perceraian, dia pasti setuju."
Su Xiqin mengangkat kepalanya dan menatap temannya, "Xixi, tidak usah berpikir seperti itu. Terakhir kali, ketika berhasil bekerja sama dengan Zhuo Sheng, dia tidak mau menukarnya."
"Tapi, kamu harus melihat situasinya, Su Xiqin. Saat ini banyak perusahaan yang sedang membicarakan Perusahaan Mo dan kemungkinan bisa menghancurkannya. Jadi, kurasa ini berbeda dari sebelumnya."
Su Xiqin tidak menyangka bahwa masalah ini bisa seserius itu. Ia mengerutkan kening sambil berpikir, Siapa yang melakukan hal seperti itu pada Mo Xigu?
———
Su Xiqin tiba-tiba memimpikan ulang tahunnya yang ke delapan belas tahun. Di sore itu, seorang pria dengan senyum hangat di wajahnya memegang tangan Su Xiqin dan mengajaknya masuk ke toko untuk membeli hadiah.
"Xiqin, aku mau memberikanmu hadiah spesial."
Su Xiqin terpaku sesaat. Pria itu berbicara pada pemilik toko dan tidak lama kemudian mengeluarkan sebuah kotak yang begitu indah. Pria itu memberikan kotak itu dengan penuh kasih pada Su Xiqin dan berkata, "Xiqin, ini adalah hadiah ulang tahun yang aku berikan kepadamu. Kelak kamu harus terus membawanya."
Setelah mengucapkan kata-kata itu, pria itu membuka kotak tersebut dan ternyata isinya adalah gelang perak yang unik. Ekspresi wajah Su Xiqin mendadak berubah dan ia pun sempat tercengang beberapa saat. Ketika ia kembali bereaksi, gelang itu sudah terpasang di tangannya. Sebuah gelang dengan bintang-bintang.
"Su Xiqin, karena kamu suka naik komedi putar, aku akan membuatkanmu sebuah taman yang unik ketika menikah nanti sehingga kamu bisa naik di atas kuda kayu. Dan aku akan merancangkanmu sebuah perhiasan yang kamu sukai."
Saat itu, Su Xiqin merasa bahwa tidak ada orang lain di dunia ini yang memperlakukannya dengan sebaik itu. Hanya Mo Xigu orang yang seperti itu kepadanya dan hanya Mo Xigu yang akan selalu ada di hatinya.
Sepanjang malam itu, Su Xiqin duduk di atas kuda kayu dan tersenyum menatap Mo Xigu. Mo Xigu juga menatap Su Xiqin dengan senyumnya yang hangat seperti hangatnya cahaya matahari di musim dingin. Kehangatan yang merayap dari kaki hingga jantung.
Su Xiqin tersenyum karena mimpi indah ini. Namun, saat ia sedang tersenyum, ia tiba-tiba terbangun. Ketika ia membuka matanya, ia melihat sebuah kamar yang gelap di sekelilingnya dan ia pun berpikir, Bagaimana bisa aku memimpikan hal semacam itu? Mimpi yang begitu indah, namun tidak nyata sehingga ia tidak mau memikirkannya.
Setelah terbangun, Su Xiqin sudah tidak bisa tidur lagi. Ia berbaring hingga fajar tiba, kemudian ia pergi ke dapur untuk menyiapkan sarapan. Setelah Su Xiqin mengantar Mo Jintian ke sekolah, ia pergi ke Perusahaan Mo. Luka di dahinya sudah membaik sehingga jika tidak benar-benar diperhatikan, luka itu tidak akan terlihat.
"Su Xiqin, syukurlah kamu masuk kerja. Kalau tidak, aku mungkin tidak sanggup menangani semuanya," kata Zhang Jing menyambut Su Xiqin.
Tidak ada ekspresi di wajah Su Xiqin. Ia bertanya dengan ringan, "Apakah masalahnya begitu serius?"
"Perusahaan telah meredup akhir-akhir ini, seperti tidak ada nyawanya," kata Zhang Jing dengan suara lirih.
Ketika Su Xiqin menoleh ke arah Zhang Jing, Zhang Jing berkata, "Su Xiqin, entah apa yang terjadi. Akhir-akhir ini tidak ada kontrak kerja sama dan hanya kontrak kerja sama yang lama yang tersisa. Semua orang yang ada di perusahaan panik dan Tuan Mo juga beberapa hari ini tidak hadir di kantor."
Su Xiqin langsung teringat kata-kata Tang Xixi bahwa akhir-akhir ini banyak perusahaan yang membicarakan kehancuran Perusahaan Mo. Melihat Su Xiqin tidak bereaksi apapun, Zhang Jing bertanya, "Su Xiqin, apakah dahimu sudah baik-baik saja?"
"Tidak apa-apa. Kembalilah bekerja."
"Baiklah. Kalau ada apa-apa, panggil aku."
Setelah Zhang Jing pergi, Su Xiqin memandang ke arah luar kantor yang tidak pernah sepi sambil berpikir bahwa sepertinya ini adalah peluang.
Saat jam makan siang, Shao Zhengyang dan Su Xiqin membuat janji untuk bertemu di restoran makanan barat untuk membahas biaya perawatan mobil Bai Yanshen. Saat Su Xiqin tiba, Shao Zhengyang berkata, "Nona Su, silakan duduk."