Suasana di kamar hotel itu menjadi hening. Antony tertegun mendengar perkataan Simon yang tiba-tiba meminta dirinya agar ikut dengannya ke mana pun ia pergi. Pria itu menatap bingung seraya meletakkan ponsel di atas meja kecil itu. Antony pun kembali duduk di kursinya.
"Kau yakin ikut denganku?" Dahinya berkerut menanyakan hal itu.
Simon menganggukkan kepalanya sangat yakin. Sudut bibit itu tertarik dengan sangat jelas hingga membentuk garis senyum di kulitnya yang mengeriput.
"Lalu pekerjaanmu?"
"Sebenarnya saya sudah memasuki usia pensiun, Tuan. Hanya saja pemilik hotel ini tidak memperbolehkan saya untuk berhenti begitu saja. Dia masih ingin saya bekerja dengannya," jelas Simon.
"Baiklah. Besok mungkin aku akan kembali ke mansion Tuan Merlin," katanya.
"Anda kembali? Aset Anda begitu banyak. Mengapa harus kembali kepada keluarga yang telah memperlakukan Anda dengan semena-mena?" tanya Simon dengan mata menyipit.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com