Setelah bertemu dengan Arga kemarin. Salsa merasa sedikit lega. Mereka sudah baikan. Meski masih ada kata penyesalan dalam dirinya. Bukan karena menyesal menolak Arga. Tapi, menyesal sudah membuat Arga terlalu berharap lebih padanya.
Dua hari berlalu. David, Alan dan Salsa serta adiknya Gio sudah sampai Di New Zealand. Di sebuah rumah kecil yang Devian kontrak beberapa hari kemarin masih ditempati sampai sekarang. Dia masih sendiri. Meratapi nasib nya. Sesekali Devian pergi ke makam Angel yang tak jauh dari tempat dia tinggal.
"Apa kita sudah sampai?" tanya Salsa.
"Dari gps ini, masih lima kejutan baru sampai dirumah Devian tinggal." saut Alan.
"Tapi, aku sudah capek jalan kaki." kata Salsa.
"Kenapa kita tidak sewa mobil."
"Lebih hemat jalan kaki." jawab Alan.
David hanya diam. Dia duduk jongkok tepat di depan Salsa.
"Kamu ngapain?" tanya Salsa.
"Naiklah!" ucap David.
"Naik? Maksudnya, apa? Aku masih belum paham?"
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com