webnovel

Mendekatinya Ye Juemo

Éditeur: Wave Literature

Bau badan yang segar kelilingi batas hirupan hidung dan ini membuat Yan Xiruo tidak tenang. Namun sekarang ini ia tidak bisa mendorong pria yang di depannya. Kalau tidak, ia pasti akan ketahuan oleh Lu Jingchen yang berjalan menuju ke arah mereka.

Meskipun Lu Jingchen sudah tahu perbuatannya pada malam pernikahan mereka, namun jika sekarang ia melihatnya bersama pria lain lagi, pasti Lu Jingchen akan marah besar. Kejadian buruk ini, tidak ingin diketahui oleh keluarganya dan kakek Lu.

Mata Ye Juemo yang bagaikan batu berlian hitam dengan dingin melihat ke wajah gadis yang ada di depan matanya ini, selain bau minuman keras, ternyata masih tercium bau wangi yang segar di badan Yan Xiruo.

Pada saat Lu Jingchen sudah melewati mereka berdua, Ye Juemo melepaskan Yan Xiruo. Dengan ledekan yang muncul di matanya yang gelap, ia mundur dan bersedia berjalan meninggalkannya.

Muka Yan Xiruo memucat, kalau sekarang Ye Juemo pergi, Lu Jingchen pasti akan melihatnya. Sebelum otaknya memikirkan langkah selanjutnya, tangannya yang kecil sudah memeluk pinggang Ye Juemo.

Muka kecil yang bersembunyi di bawah rambut panjangnya menanam di dada Ye Juemo yang lapang dan keras.

Yan Xiruo mengangkat mukanya. Seakan meminta belas kasihnya, ia memohon dengan matanya yang basah. Walau demikian, matanya memperlihatkan sedikit rasa takut saat mengira Ye Juemo tidak akan memperdulikannya dan meninggalkannya begitu saja. 

Ye Juemo melihat Yan Xiruo dengan tatapan yang seram, bibirnya yang tipis menutup seperti satu garis lurus.

"Wah, coba lihat mereka, ternyata ada yang lebih menonjol dari kita. Eh, Jingchen, kalung berlian yang kamu beli dan dihadiahkan padaku, aku sangat menyukainya..." Ucap gadis itu dengan manja. Gadis yang bersama Lu Jingchen itu memang memiliki mata yang menawan, bibir yang merah merona dan suara yang imut.

"Kalau kamu suka, lain kali kita beli lagi." Kata Lu Jingchen. 

Dengan senang, gadis itu tertawa, "Saya cinta sekali sama kamu..."

Suara mereka berdua pelan-pelan menjauh, Yan Xiruo yang telah mendengar percakapan mereka mematung di dada Ye Juemo. Ia selalu tahu kalau suaminya ini memiliki simpanan gadis lain di luar sana. Herannya, ia tidak menyangka kalau Lu Jingchen begitu menonjolkan perilakunya yang menjijikan itu.

Yan Xiruo menggigit bibir bawahnya dengan kuat dan di matanya telah muncul air mata karena gambaran yang menyiksa ini.

Rapat umum pemegang saham perusahaan keluarga Lu akan dimulai enam bulan kedepannya,Yan Xiruo hanya bisa bersyukur kalau setengah tahun kemudian mereka sudah bisa bercerai. Maka pada saat itu juga ia sudah bisa meninggalkan Lu Jingchen dan menyembuhkan sakit hatinya ini.

Kepala Yan Xiruo yang mabuk seakan bertambah berat karena melihat perilaku suaminya tadi. Ia mengangkat kepalanya dari pelukan Ye Juemo, dengan tatapan mata yang lemah dan berkabut, "Apa kamu tahu? Sampai tadi aku masih sangat membencimu. Tapi sekarang, tiba-tiba aku sudah tidak membencimu lagi..." Setelah menahan beberapa saat, ia berkata lagi, "Lu Jingchen tidak pernah peduli dengan hubungan kami. Dia selalu bersama gadis lain, pasangannya selalu berganti satu dengan yang lainnya. Kenapa aku masih mau menyukainya?"

Dia melihat lagi ke pria yang didepannya dengan mata menyipit, Ye Juemo memakai setelan jas hitam yang ketat sesuai ukuran tubuhnya. Ia juga memiliki postur badan yang tinggi besar, muka yang selalu dingin tidak bersuhu namun tetap lebih tampan dan keren daripada Lu Jingchen ini.

"Saya tidak rugi juga sebenarnya!" Mungkin karena mabuk, Yan Xiruo tidak peduli dengan aura dingin menyeramkan yang dikeluarkan oleh pria ini, tangannya yang lembut menyentuh muka Ye Juemo dan berkata, "Tolong bawalah aku ke suatu tempat!"