Aku merasa hidup sendirian waktu di kota dengannya, aku merasa kesepian karena tak punya teman.
Dia dan Istrinya juga tak pernah ada sedikit waktu untukku, tak pernah mendidikku dengan benar hingga pernah membuatku berurusan dengan polisi karena telah melukai kepala Desi.
"Amaira pamit dulu ya, Bu. Nanti pasti Amaira bakal main kesini lagi, sekarang Amaira masih ada urusan." Ucapku berpamitan sama Bu Ira.
"Kamu hati - hati ya, Nak. Jaga diri baik - baik." Ucap Bu Ira sambil memelukku erat.
"Ibu tenang saja, Amaira sudah biasa jaga diri sendiri, sudah biasa hidup sendiri waktu di kota." Ucapku sambil melirik kearah Papa.
Kulihat Papa menundukkan kepalanya, mungkin Papa merasa bersalah dengan apa yang sudah dilakukannya.
Akhirnya aku dan Arkan pulang dengan mengendarai motor Arkan, Papa mengikuti ku dari belakang mengendarai mobilnya.
"Arkan, kita ke rumah Nenek dulu ya." Pintaku pada Arkan, dan Arkan pun mengangguk.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com