" kehidupan tak berwarna dari seorang kenny witama karna dia tak sayang oleh ayah nya sendiri karna dia mengidap penyakit kanker leukimia yg membuat nya di benci .
" di ruang tamu terdapat 5 orang sedang berbincang hangat
" dad kita jalan jalan yuk" ucap keenan pada sang ayah
" kemana nak??" Gibran witama sang ayah
" ke taman bunga aja " keenan
" Iya benar tuh" olla sang ibu
" aku juga mau ikut bu " ucap thalita "
" Iya aku juga mau ikut " evtan
"Dad.aku mau ikut " kenny menghampiri dengan pelan
" tidak boleh " gibran menahan tubuh itu
" kenapa dad??" Kenny dengan air mata membasahi pipi
" Kau hanya buat susah saja " gibran menatap tajam nya
" mas ga papa kasihan dia tetap anak kita juga" olla
" tidak aku bilang jangan membuat ku marah " gibran kesal
" ya sudah tidak papa aku di rumah aja" kenny kembali ke kamar nya
" keenan pun masuk ke kamar nya
" Kenny sedang duduk sambil air mata menjadi teman nya
" mengapa harus aku yg sakit parah ??" Kenny menatap foto gibran
" karna kau kuat dalam menjalani nya" keenan memeluk nya
" tapi kak aku ingin seperti kalian yg bahagia bersama daddy"kenny penuh air mata
" nanti kau akan bahagia saat waktu itu tiba" keenan
" kapan kak ??" Apakah saat aku meninggal??" Kenny
" jangan bicara seperti itu sayang" olla menghampiri
" Mom aku ingin bahagia " kenny memeluk nya
" sabar nanti kau akan bahagia " olla mencium kening nya
" ken kau mimisan " evtan masuk
" ternyata benar cairan hangat keluar dari hidung mancung nya
" berapa lama aku akan bertahan ??" Kenny mengusap nya lalu pindah lah ke tangan
" ken kalo kau mau kakak akan mendonorkan sumsum tulang belakang untuk mu" keenan mengusap nya
" mau tapi aku takut " kenny
" jangan takut biar sembuh" evtan merangkul nya
" iya benar ken kau harus sembuh" thalita
"Ken kenapa??" Olla melihat nya
" sesak mom kepala ku sakit " kenny menahan rasa sakit itu
" lalu tubuh nya tumbang
" ken bangun lah " olla menepuk nya
" mom cepat kita ke rumah sakit " keenan panik
" mereka membawa kenny ke rumah sakit
" sampai lah di sana
" Kenny di bawa ke igd
" kasihan sekali kau harus menderita dengan seperti ini" olla melihat nya dari kaca jendela
" dokter pun keluar
" dok gimana keadaan nya??" Evtan
" pasien semakin parah sudah memasuki stadium 4 " dokter
" apa ...." olla kaget
" benar waktu hidup nya tinggal 5 bulan lagi" dokter
" hiks kasihan kami boleh masuk??" Olla
" Boleh" dokter melangkah
" Mereka masuk dengan wajah sedih
"Ken harus kuat ya jangan pergi demi kami" evtan mengelus rambut nya