webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urbain
Pas assez d’évaluations
271 Chs

BAB 79

Kami masuk ke dalam dan Ken menelepon saudaranya. Bahkan dua puluh menit kemudian dia menelepon kembali dengan alamat untuk ayahku.

"Itu cepat."

"Kakakku punya koneksi." Ken mengedipkan mata main-main.

"Maukah kamu pergi denganku untuk menemuinya?"

"Tentu saja. Kapan?"

"Sekarang? Alamatnya tidak terlalu jauh dari sini. Kita bisa mampir dan mengambil surat-surat dari makelar dan membawanya kepadanya untuk ditandatangani dan diaktakan."

* * *

Kami naik ke batu cokelat yang lebih tua namun masih indah di Chelsea. Aku bukan ahli real estat, tetapi jika aku harus menebak, tempat itu bernilai beberapa juta. "Apakah kamu yakin ini alamatnya?" Aku bertanya pada Ken.

Dia memeriksa ulang informasi yang dikirim saudaranya. "Ya."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com