webnovel

MENERJANG BADAI

21+ Monica Pertemuan indah dan berkesan tak pernah disangka-sangka kapan akan datangnya. Seorang lelaki dan wanita bertemu dan saling jatuh cinta. Begitulah kisah cintaku dimulai, tetapi tidak seperti cerita dongeng, itu berakhir dengan diriku berdiri di atas kuburan, menyaksikan pangeranku diturunkan ke dalam tanah, bersama dengan semua impian kami. Sekarang dia pergi untuk selamanya dan aku tersesat tanpa arah. Sampai perjalanan dadakan ke rumah pantai keluargaku, membuat aku menghabiskan waktu bersama Roy. Dengan bantuannya, aku belajar untuk hidup seperti sedia kala kembali dan membuat rencana untuk masa depan kami. Roy Dalam perjalanan hidupku, aku merasa seperti ombak di lautan yang mengamuk, menerjang dan memecah bebatuan, tidak pernah menetap sedikitpun. Hingga Monica datang menerjang seperti badai. Menerjang hidup dan hatiku sekaligus. Aku pikir dia akan menjadi kehancuran dalam hidupku, tetapi ternyata dia menjadi ketenangan bagi hatiku. Semakin banyak waktu yang kami habiskan bersama, semakin banyak kehidupan yang dia hirup untuk kami berdua. Tapi waktu berlalu begitu cepat. Waktu yang kita habiskan berdua terasa indah, Monica siap menghadapi masa depannya, masa depan yang tidak bisa aku turuti. Jadi, aku melakukan hal yang mustahil dan berlalu pergi. Tapi hidup itu memang gila, dan cinta tidak mengenal batas sama sekali. Kalian mungkin mengira di sinilah cerita kita berakhir, tetapi kenyataannya adalah... ini merupakan awal permulaan. Bagaimana kisah cinta Monica dan Roy? Jangan lewatkan setiap bab nya...!

aroel_chan · Urbain
Pas assez d’évaluations
271 Chs

BAB 113

Aku menghela nafas panjang, tidak yakin bagaimana menangani situasi ini.

"Catrin." Saat Victoria menyebut namaku, aku ingat kami masih bertelepon.

"Terima kasih telah menelepon. Aku akan mencari tahu sesuatu. " Kami menutup telepon, dan saat itulah aku melihat Alvin telah bergabung dengan kami di kantor.

"Ibumu butuh bantuan," katanya, menyatakan yang sudah jelas.

"Dia tidak ingin bantuan," balasku. "Dia menginginkan seorang pria, yang, jika aku tidak hidup sebagai bukti, bahkan tidak akan percaya ada."

"Kapan terakhir kali Kamu mencarinya?" tanya Margie. Dia juga menyadari seluruh situasi ibuku.

"Aku belum."

"Apa maksudmu, kamu belum?" Alvin menatapku kaget. "Kamu punya lebih dari cukup uang untuk menyewa detektif swasta." Ketika aku tidak mengatakan apa-apa, dia mencari wajahku selama beberapa detik sebelum dia menambahkan, "Kamu takut."

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com