webnovel

Mendapatkan Cinta Istri Bos Besar

Umur 21+ Baca cerita ini untuk menemani kamu sebelum tidur. Pastikan untuk mengunci pintu, mematikan lampu, sediakan tisu, sabun dan selamat membaca. Perkenalkan Nama saya "Alex Mahardika" Umur saya 30 Tahun. Disini saya akan menceritakan tentang masa lalu saya,, dari mulai saya hanya seorang remaja biasa sampai sekarang saya memiliki segalanya. Dan inilah cerita saya.... Alex berasal dari keluarga yang sangat sederhana. Yang tinggal di suatu desa di wilayah Kabupaten Langkat, Kecamatan Sei Bingai yang bernama Desa Namu Ukur. Keluarga Alex hanya an kebutuhan sehari-hari dari hasil sawahnya.

yoza_Putra92 · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
4 Chs

RAHASIA MIRA

Tidak lama kemudian akhirnya aku sampai di lapangan, kelihatannya pagi ini rame sekali orang yang Joging. Tetapi aku tidak melihat Buk Mira dimana pun, akupun memberanikan untuk menelponnya.

Tuuutttttt.....tuuuuttttt....tuuuuuttt

"Halo Lex, kamu dimana,"

"Ini aku sudah sampai di lapangan buk, ibu dimananya?"

"Ini duduk di kursi bawah pohon mahoni Lex, kamu kesini aja,,"

"Oke buk, ini Alex kesitu,"

Sepertinya aku sudah membuat Buk Mira menunggu, aku sangat senang sekali karena pagi ini aku ketemu dengannya. Setelah beberapa saat akupun tiba di tempat Buk Mira menunggu ku, ku lihat dia memakai baju olahraga yang terlihat ketat,, tampak belahan dadanya, sepertinya isi dadanya begitu besar terlihat sekali susunya ingin keluar. Sontak Rudalku pun ikut terbangun dari tidurnya. Langsung saja ku hampiri Buk Mira....

"Aduh maaf ya buk, Alex udah membuat Ibu menunggu,,,"

"Ibu juga barusan sampainya kok, jadi kamu ga membuat Ibu menunggu,"

"Iya maaf buk, tadi Alex nganter adik dulu ke sekolahnya, baru Alex langsung kesini, oiya buk kita kemana jogingnya?"

"Duduk disini aja dulu Lex, kan ibu mau cerita sama kamu,"

"Yaudh buk, ibu bebas cerita apa aja Alex dengerin kok,"

"Begini Lex, bagaimana tanggapan kamu tentang aku?"

"Ibu itu istrinya salah satu orang ternama di desa ini, banyak, prempuan lain yang ingin menjadi seperti ibu, terus ibu itu orangnya baik, cantik dan juga tidak sombong, banyak Lo buk orang yang sudah kaya menjadi sombong, tetapi tidak dengan ibu,"

"Apakah kamu lihat kalau ibu ini bahagia Lex?"

"Kenapa ibu bilang begitu, ya jelas lah ibu bahagia, apalagi ibukkan istrinya Pak Gilang yang terkenal kaya raya."

"Tidak Lex, banyak materi belum tentu kita bisa bahagia, sebelum menikah dengan pak Gilang memang ibu berasal dari keluarga yang sederhana Lex, kan kamu kenal ibu udah lama. Ibu juga dulu berpikiran kalau nikah dengan orang kaya itu pasti bahagia selamanya,,, tetapi ibu salah Lex, Pak Gilang bukan tipe orang yang Penyayang."

"Kenapa ibu ngomong seperti itu buk?"

"Kami sudah menikah 5 Tahun, tetapi Pak Gilang keras kepada saya, saya selalu di buat layaknya seperti ART di rumahnya, jika dia marah ibu juga menjadi lampiasan kemarahannya, ibu ga betah lagi Lex kalau terus seperti ini,"

Sambil menangis, Buk Mira menciptakan apa yang selama ini dia rasakan bersama Pak Gilang. Aku juga tidak menyangka wanita secantik dia di perlakukan seperti itu oleh Pak Gilang. Aku sangat mengenal Buk Mira dari lama, sejak dia nikah dengan Pak Gilang lah makanya aku manggil dia Ibuk. Kalau dulu aku sering memanggilnya dengan kakak. Kasihan sekali kamu Mira.

"Alex juga ga menyangka Buk, orang yang paling di senangi di desa kita ini tega melakukan hal itu ke ibu,"

"Terlebih lagi sampai detik ini, aku belum bisa memberikan dia keturunan. Dokter bilang penyebabnya ada di Pak Gilang, akan tetapi dia tidak terima dan menuduh aku yang tidak bisa mengandung anaknya."

"Mungkin dia depresi buk, tetapi tidak seharusnya jugak ibu menjadi pelampiasan kemarahannya. Alex tidak bisa melakukan apa-apa buk, ibu lihat sendiri kalau aku ini hanyalah pengangguran biasa."

"Aku juga tidak berharap apa-apa denganmu Lex, aku hanya mau sedikit mengeluarkan beban di hatiku berharap bisa kamu dengar, itu aja udah cukup kok, oh iya dan satu lagi jangan panggil aku ibu lagi ya Lex, panggil aja seperti dulu kamu memanggil aku."

"Memang tidak apa-apa jika aku memanggil kakak?"

"Tidak masalah Lex, umur kita kan hanya berjarak

beberapa tahun, terlebih lagi kita kan dari dulu memang sudah berteman,"

"Terus apa yang akan kakak lakukan, jika sudah 5 tahun kakak menderita dengan Pak Gilang?"

"Aku juga tidak tau Lex, ingin rasanya aku menyudahi rumah tangga kami, tetapi aku belum menemukan waktu yang pas,"

"Kakak sabar aja, mungkin tiba nanti saatnya Pak Gilang bisa berubah dan tidak kasar lagi kepada kakak, intinya kakak jangan terus hanyut dalam kesedihan begitu, apakah setiap hari Pak Gilang kasar kepada kakak?"

"Kalau dia lagi ada masalah cuman Lex, aku di pukuli sama dia,"

"Itu namanya udah KDRT kak, kenapa kakak tidak pernah melaporkan hal itu?"

"Aku takut dengan Pak Gilang Lex, dia bisa mengancam ku kalau aku berniat ingin melaporkannya,lex,"Hal seperti inilah yang tidak bisa lagi aku berkata apa-apa kak, intinya kakak sabar aja ya,,, Tuhan tidak tidur mungkin di balik ini semua pasti ada hikmahnya."

"Iya Lex, terimakasih ya sudah mau mendengarkan ceritaku, kamu benar-benar tidak pernah berubah Lex, dulu aku sangat ingin menjadi pacarmu tetapi waktu berkata lain."

Mendengar perkataan Mira yang bicara seperti itu, akupun pura-pura tidak mendengarnya...

"Kakak bilang apa tadi, maaf kak suara kakak tidak begitu jelas ku dengar karna bersamaan dengan suara motor yang lewat tadi,"

"Hahaha, tidak apa-apa kok Lex, ohiya Lex sepertinya aku harus pulang ya, aku takut jika nanti Pak Gilang pulang kerumah,,, kalau dia tidak

"Apa orang tua kakak tidak tau akan hal ini kak?"

"Tidak Lex, mereka tidak tau,,, yang mereka tau kakak bahagia hidup bersama Pak Gilang, terkadang kalau pulang ke tempat orang tua rasanya pengen ngadu semua yang aku rasakan ke orang tua, terlebih kepada ayah, tetapi aku takut ayah tidak bisa menerimanya Lex," sampai melihat aku dirumah, akan menjadi bahaya nantinya."

"Baiklah kak, kakak tadi jalan atau naik motor?"

"Naik motor tadi, yaudah ya Lex, aku cabut ya... terimakasih sekali lagi karna udah mau Nemani kakak dan mendengarkan cerita kakak. Lain kali kita ngobrol seperti inilagi ya Lex,,,??"

"Pasti kak, kalau kakak mau Alex siap setiap saat membantu kakak kalau ada perlu,,"

"Terimakasih banyak Lex, mari kakak duluan"

Kemudian Mira pun bergegas untuk pulang kerumahnya. Sunggung mendengar ceritanya tadi aku menjadi semakin kasihan melihatnya, tidak kusangka Pak Gilang tega melakukan hal itu kepada Mira,,, terlebih lagi kan Mira itu orangnya baik banget tidak mungkinlah dia menolak perintah Pak Gilang. Tapi apa mau dikata begitulah faktanya yang harus Mira hadapi. Sejak saat ini, hatiku yang kosong ini memiliki seseorang nama yang spesial yaitu Mira, aku tidak tau kenapa aku menjadi semakin mencintainya. Dan ingin menyelamatkan nya dari penderitaan dia,,, tetapi apa yang harus aku perbuat, buat beli sesuatu aja aku harus meminta kepada Ayah dan Ibu. Aahhh sudahlah apapun nanti yang terjadi biarlah terjadi, sepertinya sekarang perutku sudah mulai keroncongan, aku jadi tidak enak kepada Ibuk di rumah karena telah berdusta agar aku bisa ketemu dengan Mira.

Akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang ke rumah dikarenakan perut ini yang sudah meronta-ronta dari tadi. Kulihat orang-orang yang Joging di sekitaran tanah lapang ini sudah berangsur-angsur pulang. Kulihat jam menunjukkan pukul 08.50 pantes saja perutku sudah sengamuk ini.

Aku langsung menunggangi motorku dan pulang ke rumah.