Keesokan harinya, pukul delapan pagi.
Di sebuah vila di tengah kota Porthampton.
Connor McDonald perlahan membuka matanya, kemudian duduk di tempat tidur dan memperhatikan kamar tidur mewah ini. Sebuah senyum tidak berdaya muncul di wajahnya.
"Aku tidak tahu berapa lama aku bisa tinggal di sini!"
Connor tak bisa menahan diri untuk menghela napas. Lalu, dia bangun dan pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Dia akan memanfaatkan kenyataan bahwa dia masih memiliki hak untuk mengendalikan warisan untuk memboroskannya.
Bagaimanapun, setelah Connor mewarisi warisan, selain membeli beberapa vila, dia tidak membeli apa pun untuk dirinya sendiri.
Karena itu, dia merencanakan untuk membeli beberapa rumah lagi. Bahkan jika Yannick Lee dan yang lainnya benar-benar mencabut haknya atas warisan, dia masih bisa menjual rumah-rumah ini. Dalam hal itu, dia bisa hidup nyaman seumur hidupnya.
Beberapa menit kemudian, Connor selesai bersih-bersih.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com