Vanessa adalah wanita yang sangat seksi, dan dengan wajahnya yang penuh dengan air mata, dia terlihat sangat menyedihkan.
Connor merasa buruk. Dia menyesal telah bersikap terlalu keras. Dia tidak seharusnya berlebihan.
"Vanessa, aku minta maaf. Aku tidak bisa mengendalikan emosiku tadi, tapi aku tidak bermaksud apa-apa. Bisakah kamu memaafkanku?"
Connor berkata dengan gugup.
Vanessa menoleh untuk melihat Connor, lalu berkata dengan dingin, "Connor, aku tidak akan bekerja untukmu lagi. Kamu bisa mencari orang lain…"
"Vanessa, kamu tidak perlu mengundurkan diri hanya karena itu. Bukankah kamu terlalu impulsif? Aku mengakui bahwa apa yang kulakukan tadi memang salah. Bagaimana jika kamu memukulku beberapa kali atau mencari cara lain untuk membalasku? Asalkan kamu bisa meluapkan kemarahanmu…"
Connor berkata terburu-buru.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com