```
"Ya, kamu benar..."
Louis menatap Connor dan dengan tergesa-gesa mengangguk. Lalu, dia melanjutkan, "Semua ini terjadi karena keserakahan saya dan hasutan Salvador. Jika bukan karena Salvador, saya tidak akan menyerangmu. Saya mohon padamu, tolong lepaskan saya..."
"Melepaskanmu?"
Connor tersenyum tipis ketika mendengar kata-kata Louis. Lalu, dia melambaikan tangan kanannya dengan ringan.
Plak!
Sebuah suara renyah terdengar.
Tamparan Connor mendarat di wajah Louis. Louis bahkan tidak sempat bereaksi sebelum ia terpental dan menabrak tanah.
Meskipun Connor telah menggunakan seluruh kekuatannya dalam tamparan ini, Louis masih seorang seniman bela diri. Dia pasti tidak akan mati. Paling-paling dia akan menjadi cacat.
Mina dan Quorra tertegun di tempat, melihat segala sesuatu di depan mereka.
Kedua mereka tidak mengira bahwa semuanya akan berakhir seperti ini.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com