Saat itu, mahasiswa di ruang pribadi mulai berdiskusi dengan suara rendah.
"Dia pasti suka berlagak keren."
"Iya, dia bahkan memakai Armani palsu untuk menghadiri reuni kelas…"
"Kita semua tahu dari keluarga apa kita berasal. Tidak perlu berpura-pura…"
"Saat aku di sekolah, aku pikir Connor itu orangnya cukup baik, tapi aku tidak menyangka dia akan berakhir seperti ini!"
Semua orang mulai berdiskusi dengan suara rendah.
Cheryl juga sedikit bingung. Dia tidak bisa tidak bertanya kepada Connor dengan pelan, "Connor, setelan pakaian ini asli atau palsu?"
"Menurut kamu?"
Connor menjawab dengan senyum. Dia sangat acuh tak acuh.
Meskipun Cheryl juga merasa bahwa Connor tidak mampu membeli pakaian yang mahal itu, dia merasa bahwa Connor terlalu tenang saat itu. Ini tidak terlihat seperti dia memakai pakaian palsu dan ketahuan. Oleh karena itu, dia merasa kabur bahwa pakaian Connor mungkin asli. Jika tidak, Connor tidak akan sebegitu tenang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com