Audia tidak pernah menyesali keputusannya menerima pernikahannya yang mendadak itu. Yang awalnya ia lakukan demi baktinya kepada sang ayah. Yang berhasil meyakinkan, bahwa Alvin adalah calon suami yang baik dan bertanggung jawab.
Sejalan dengan itu, Audia bisa melihat sendiri dan merasakannya. Alvin memang sosok suami yang bertanggung jawab. Tidak hanya matang di usia, tetapi juga matang dalam hal berpikir. Bisa mengimbangi dan mengayomi Audia yang usianya lebih muda. Yang terkadang bertindak mengikuti moodnya.
*
Alvin segera melajukan kendaraannya setelah hujan mulai berangsur mereda. Melewati kawasan Jakarta di sore hari jelang malam. Jalanan tampak mulai dipadati kendaraan, sebagaimana biasanya di akhir pekan.
Binar cerah di wajah keduanya terpancar dengan jelas. Sesekali Alvin dan Audia mencuri pandang. Dan saat tatapan mata mereka bertemu, keduanya tersenyum. Membuat wajah Audia lagi-lagi bersemu merah.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com