webnovel

. 8

Aku berjalan sendiri menyusuri taman kota. Terdapat banyak kios - kios kuliner berjajar di seberang pameran. Sesekali aku melirik ke arah kanan atau kiri, mungkin ada sesuatu yang bisa mengisi perutku.

Lusa lalu, ibu mengizinkanku ikut pergi ke pameran, dengan syarat ada yang menemani. Aku, Novi dan Risa janjian pukul 09.00 di taman kota. Tetapi, sampai sekarang aku belum menemukan mereka. 'mungkin masih di jalan' batinku. Aku menyeruput es teh manis sambil duduk bersandar di bangku taman.

"Ehem.. ehem.. "

Aku menoleh ke sebelah kiri.

"Assalamualaikum " salam kak Alan tiba-tiba.

"heh.. Wa'alaikumsalam.. lho kok kakak ada disini? " tanyaku.

"Gak apa-apa.. cuma mampir.. " jawabnya.

Aku kembali mengarahkan pandanganku ke sekelompok taman bunga dihadapanku. Pikiranku sedang kosong. Entah apa yang terjadi padaku. kenapa kini hati ini merasa ada yang berbeda. pikiranku entah dimana.

"Kak.. aku boleh tanya sesuatu gak..? " kataku pelan.

"Mm.. memang apa? " tanyanya.

"Aku.. "

"Oiyy.. kau disitu rupanya.. " suara Risa dan lambaian tangannya mengarah kemari.

Aku tersenyum menyambut mereka.

"Lho.. tumben temanmu ada di sini..? " tanya Risa tanpa basa-basi.

"iya.. tadi kita gak sengaja ketemu.. " jelasku.

"o.. iya ini kak Alan tetanggaku"

"O.. ini kak Alan yang kata Nisa ngeselin itu.. tapi lumayanlah.. " komentar Risa.

"iih.. udah.. udah.. mending kita ke pamerannya aja.. acaranya udah mau mulai.. " leraiku sebelum Kak Alan memintaku menjelaskan pernyataan Risa tadi.

Kami pun pergi beriringan menuju pusat acara.

Selesai acara...

"wuah.. udah ini enaknya tidur deh.. Nov.. cepetan yuk..." ajak Risa sembari menarik tangan Novi.

"Eh.. iya yuk.. kamu gak apa-apa kita pulang duluan, Nis? "

"Mm.. yaudah gak apa-apa.. nanti aku pulang bareng kak Alan aja.. kalian hati-hati yaa.. " seruku.

"yaudah Assalamualaikum.. " seru mereka sembari melambaikan tangan.

"Wa'alaikumsalam " balasku.

"Kak Alan mana ya.. kok lama banget ke toiletnya..? " gerutuku.

"Lho.. Nisa.. kamu ada disini juga.. "

"Hehe.. hai" sapaku pada seorang laki-laki di sebrang jalan, yang tak lain adalah Rifki.

'haduh.. gimana nih... kak Alan lama banget.. ' batinku.

"Kamu lagi nunggu orang..? " tanyanya.

Aku hanya tersenyum simpul.

"Siapa?" pertanyaannya tak kalah membuatku tegang.

"Mm.. teman biasa kok.. dia lagi ke belakang sebentar.. " jawabku.

"Mm... aku temani sampai dia datang boleh? "

'aduh.. gimana nolaknya.. ' batinku.

"Mm.. hehe.. " aku tak tahu harus bilang apa.

"Nis.. maaf ya.. lama..! Itu siapa? "

"Mm.. ini temanku.. namanya Rifki.."

'aduh perasaanku gak enak ' batinku.

Mereka saling bertatap muka.