Satu minggu yang lalu ....
Waw! Lisa, sungguh tak percaya dengan apa yang diucapkan oleh teman kakaknya. Biasanya, perempuan lah yang meminta untuk kembali dengan kakaknya. Setelah kasus yang dulu, banyak lagi kasus yang serupa. Dan, Lisa pun berpikir kalau apa yang dilakukan oleh Arman adalah hal sama. Seorang plyaboy yang sudah menemukan rumahnya.
"Jadi sekarang, playboy kita sudah tahu rumahnya ya, Bang?" ledek Lisa.
Martien mengangguk, "Iya, Neng! Makanya kakak kamu jadi galau begini. Kasihan sekali ya, Neng?" ledek Martien.
"Ouh, berarti Abang sampai saat ini belum menemukan rumahnya juga ya?" pertanyaan Lisa yang sangat telak untuk menyentil hati seorang Martien.
"Kasihan deh lu. Niat hati mau bikin nama jadi bersih malah jadinya kena juga. Sabar ya, Bro." Arman menepuk punggung Martien.
"Awas ya, lu, gua bongkar semua nih." bisik Martien pelan.
"Kalau lu berani bongkar gua jual tuh motor," ancam Arman.
"H—heh, jangan macam-macam ya. Awas kalau berani."
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com