webnovel

Rasa cemburu Yanti

Dia masuk ke kamarnya dan merebah tubuhnya di ranjang. Terbayang bagaimana Fahmi memperlakukannya begitu lembut dan penuh kasih  di ranjang.

"Kau kenapa Bang? Aku bingung apa Aku ada salah dengan Kamu?"lirih Rizka.

Dia memejamkan matanya dan akhirnya terlelap. Apalagi Dia bergadang  semalaman karena banyak pelanggan ynag berkunjung ke kedai Bang Wan.

"Non  Yanti. Banyak banget belanjaannya!"kata BIk Asih.

"Nggak apa Bik. Jangan tiap hari bibik ke pasar. Ini cukupkan untuk dua hari?"jawab Yanti.

"Ini mah lbih dari cukup. Non. Wajahnya kenapa tuh? Kok lembam gitu?"tanya Bik Asih.

Yanti menyentuh pipinya yang tadi terkena pukulan Fahmi.

"Tadi Aku berantem dengan preman pasar Bik."sahut Yanti.

"Ya Allah Non Masih aja suka berantem, Jika Nyonya tau bagaimana? Habis Non Yanti di semprot."ucap Bik Asih.

"Nggak apa-apa Bik. Tenang aja, Nenek sedang sakit, Dia nggak akan kuat untuk semprot Aku. Hahaa!"ucap Yanti.

Lantas gadis itu membantu Bik Asih mengeluarkan barang belanjaan.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com