"Aku akan membuat bubur dan jangan lupa dimakan." Bibi Nana tidak tahu harus berkata apa.
"Di usia yang begitu muda, aku sudah mengikuti Tuan Ezra, bagaimana mungkin Tuan Ezra sampai setega ini! ?"
"Aku dulu sangat sering sakit, dan aku seringkali memalingkan muka dan tidak mau mengenali orang lain..." Bibi Nana berpikir sambil melakukan sesuatu.
Dia pergi ke kamar dengan membawa bubur yang sudah dimasak, dan Kiki sudah tertidur.
Meskipun tertidur, Kiki masih memeluk tubuhnya dan merasa sangat tidak aman.
Bibi Nana mengamati dalam diam beberapa saat dan membawa bubur itu keluar.
"Habis sudah!"
Bibi Nana sangat tertekan, tapi tidak yakin dengan apa yang dihadapiya sekarang.
Dia selalu menjadi bawahan, dan bahkan orang luar. Secara logika, dia memang tidak bisa berbicara terlalu banyak tentang Tuan Ezra.
Kiki tidur lama sekali, sampai senja tiba...
Pada larut malam, dia duduk dengan pikiran kosong.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com