Lagi dan lagi, Bella seperti merasakan tubuhnya terhempas jatuh hingga terdengar bunyi "bug" yang begitu nyaring dan keras.
Bella merasakan lantai yang begitu dingin, perlahan dia membuka kedua matanya dan melihat pemandanga kamar yang bernuansa merah jambu.
Perlahan Bella membuka matanya dan dia menyadari jika dirinya berada didalam kamarnya sendiri.
"Ahh... kepalaku terasa berat," ucapnya sambil memijati keningnya.
"Wah... wah... bagaimana rasanya berada didalam putaran waktu. Hebat juga kau tidak muntah, dan masih bisa sadarkan diri," ucap Theodor membungkuk sambil memperhatikan Bella.
"Sebenarnya aku merasa mual, dan... pusing sekali," jawab Bella tanpa sadar.
"Padahal tadi kau berniat sekali ingin mati. Baru merasakan pusing kepala seperti itu, kau sudah mengeluh," sindir Theo.
Bella segera menegakkan wajahnya, dan dia melihat Theodor yang menyeringai ke arahnya.
"KAU!" tunjuk Bella, sambi menggeser tubuhnya kearah belakang.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com