Aku sampai di dalam rumah, kulihat Ara sedang duduk di sofa ruang tengah. Dia seperti sedang melamun, dengan tangan yang bertumpu pada lututnya. Dia hanya sendirian di situ. Dalam hatiku dipenuhi dengan berbagai pertanyaan. Kemana yang lainnya? Kenapa Ara hanya sendiri, juga belum tidur dia malah termenung sendirian padahal ini sudah sangat malam?
Segera ku hampiri Ara, ku ajak dia berbincang saja.
"Belum tidur, Ra? Ini sudah malam, besok kamu sekolah lho." Sambil kuelus lembut bahunya setelah aku duduk di sofa tersebut.
tidak ada jawaban dari Ara, hanya diam tanpa membalas ucapan ku. tidak seperti biasanya Ara seperti itu, dia selalu manja dan cerewet kala dekat dengan ku. Bahkan, dia yang lebih dulu bertanya sebelum aku melakukan nya. Tapi kali ini, Ara acuh. Dia seakan tidak dengar saat aku bicara padanya, apa dia sedang ngambek?
Tidak mau membiarkan Ara seperti itu terus, akan kucoba sekali lagi meski nyatanya Ara masih tetap terdiam.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com