Whoosh—
Telapak tangan Bobby berhembus dengan angin dan es. Tyler dan Louisa menatapnya dengan takjub ketika dia mengaktifkan kekuatan garis darahnya; mereka melihat sosok samar berwarna biru es di belakangnya, terlihat seperti dewa dari era kuno. Pangeran Edward menyerang Bobby, dan busur petir menerbang ke mana-mana. Tiba-tiba, awan es dan asap meletup di sekelilingnya. Dia mencoba meludahkan seteguk darah, tapi membeku di mulutnya. Meski dengan atribut menakutkannya, dingin yang mengerikan menyebar ke seluruh tubuhnya, membuat giginya berderak.
"Sialan!" Pangeran Edward terluka, dan darahnya membeku. Bahkan kekuatan garis darah dan energi vitalnya menunjukkan tanda-tanda membeku, dan memutarnya menjadi sangat sulit. Di bawah tatapan semua orang, Pangeran Edward dibungkus dengan lapisan es, dan tubuhnya menjadi kikuk dan dingin.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com