webnovel

Mimpi Yang Nyata

Bayu baru saja bangun dari tidurnya tepat saat kinan dan pelayan tadi berbincang di ruang tengah, suara mereka berdua membangunkan bayu dari mimpi indahnya.

"Apa aku bermimpi???? Mimpi itu benar-benar indah dan seperti nyata, tapi kenapa hatiku sedikit sesak seperti ini, aaah perasaan apa ini????".

Bayu memijat-mijat dadanya karena merasakan ada suatu perasaan yang aneh di dalam hatinya.

Bayu berpikir bahwa yang terjadi semalam adalah mimpi, saat kinan mendekati wajahnya dan hampir saja berciuman, kinan membuka matanya dan menyadari bahwa bayu terus memandang wajah kinan yang semakin lama semakin mendekat dan hampir bersentuhan dengan bayu, namun kinan pergi karena malu pada bayu.

"Mimpi itu benar-benar seperti nyata, aaah aku terlalu mabuk semalam, kepalaku pusing sekali".

Kemudian bayu bangkit dari kasur dan keluar dari kamarnya. Di luar dia lihat sudah tidak ada seorangpun, padahal dia mendengar suara kinan dan pelayan tadi.

Namun bayu tidak begitu memperdulikannya, dan dia berlalu menuju dapur untuk meminum sebotol air putih dari dalam kulkas.

Saat dia berdiri untuk meneguk air, dia sempat melirik sofa yang ada di ruang tengah.

Semua adegan yang terjadi semalam di sofa itu berputar jelas di benak bayu, kata perkata, adegan per adegan terlihat jelas di mata bayu seperti sedang menonton film.

Bayu terkejut dan melempar botol yang ada di tangannya yang baru saja dia teguk setengahnya.

"Apa yang aku dan kinan lakukan semalam??? kenapa kinan melakukan itu???? apa dia benar-benar memastikan perasaannya padaku???? sekarang dia pasti khawatir aku mengingat semua yang terjadi semalam".

Bayu segera mengambil botol minum yang ia buang tadi dan membawanya ke kamar.

Dia kembali masuk ke kamarnya dan segera mandi untuk menyadarkan dirinya yang masih setengah mabuk.

"Bodohnya aku, kenapa aku harus mabuk di situasi seperti itu semalam".

Bayu mengutuk dirinya sendiri karena telah menyia-nyiakan kesempatan untuk saling menyatakan perasaan mereka berdua semalam.

Ibu bayu memilihkan satu baju untuk dipakai kinan karena kinan terus diam tanpa memilih satupun dari koleksi disana.

"Atau ibu pilihkan saja untukmu???? kenapa kamu diam saja, ayo pilihlah !!! apa tidak ada satupun dari baju yang ada di sini yang kamu sukai?????".

Kinan langsung menggelengkan kepalanya karena takut ibu bayu tersinggung dengan sikapnya.

"Tidak bu, bukan begitu maksudku, aku akan memilih tapi ini terlalu berlebihan, ibu menyiapkan semua ini untukku, aku bahkan bingung mau menggunakan yang mana".

Kinan sebenarnya masih gelisah karena keputusannya untuk berbohong akhirnya berlanjut sampai saat itu, dia seperti sudah tidak memiliki kesempatan untuk jujur lagi dan membatalkan semuanya, karena antusias dari keluarga bayu yang sangat di luar dugaannya.

Kinan akhirnya memilih satu baju dan bebepapa aksesoris seperti anting, dan penghias rambut yang akan ia kenakan nanti malam.

Kemudian dia berjalan keluar dari ruangan itu setelah beberapa lama menghabiskan waktu paginya di ruangan itu bersama ibu mertuanya.

"Sarapan telah siap, kamu mandi dan bawa bayu sekalian untuk kita sarapan bersama".

Ibu juga kemudian pergi dari ruangan itu bersama dengan kinan.

Tiba di ruang tengah rumah bayu, kinan memutar matanya mencari apa sudah ada kehidupan disana.

Dia segera berlari menuju kamarnya saat tidak terlihat ada bayu disana. kemudian dia menutup pintu dengan cara perlahan agar tidak membangunkan Bayu.

di dalam kamar dia berfikir Apa Bayu benar-benar belum bangun atau dia hanya berpura-pura diam di kamar karena tidak ingin menemui Kinan.

setelah berpikir beberapa saat kinan memutuskan untuk segera mandi dan bersiap untuk segera pergi ke ruang makan karena orang tua Bayu pasti telah menunggunya.

di kamar bayu telah bersiap untuk pergi sarapan namun dia berfikir sejenak bagaimana cara dia jika bertemu dengan Kinan dan membuat situasi mereka tidak semakin canggung.

"apa aku harus pura-pura tidak mengingat semua yang terjadi semalam???? baiklah aku akan berpura-pura tidak mengetahui apapun".

bayu segera keluar dari kamar dan mendapati Kinan sedang berada di dapur meminum segelas air.

"selamat pagi apa tidur nyenyak semalam???".

bayu benar-benar bersikap seperti tidak terjadi apa-apa.

Kinan yang terkejut segera meletakkan gelas di meja kemudian mengusap sisa air yang ada di mulutnya dan membalikkan badan dan segera pergi menuju pintu.

"Apa yang kamu lakukan??? Kamu tidak menjawab salamku, lalu akan pergi kemana kamu sepagi ini??? kita harus sarapan Ibu dan Ayah pasti sudah menunggu kita di sana !!!!".

Bayu menghentikan langkah Kinan dan akhirnya dia berdiri seperti patung menunggu Bayu menghampirinya tanpa membalikan badan.

Bayu segera datang menghampirinya dan memegang tangan Kinan secara tiba-tiba sehingga membuat Kinan sangat terkejut dan menghempaskan tangan Bayu.

"aku sudah bilang jangan melakukan hal seperti itu secara tiba-tiba, lepaskan tanganmu!!!!".

Kinan benar-benar memperlihatkan rasa tidak nyaman nya terhadap perlakuan Bayu seperti itu.

"Apa yang membuatmu begitu berbeda pagi ini???? kau membuatku bingung".

kemudian Bayu berlalu meninggalkan Kinan dan keluar menuju ruang makan.

Kinan mengikutinya berjalan di belakang dengan terus memandangi punggung bayu yang terlihat sangat lebar dan bidang.

Bayu memang sangat merawat tubuhnya, dia bahkan memiliki instruktur senam sendiri dan memiliki tempat fitnes pribadi di rumah itu.

pagi itu berlalu dengan diakhirinya sarapan bersama antara Bayu, Kinan, ibu dan ayahnya bayu yaitu Mr. Henry.