Kelompok Hydra palsu mengirim wanita yang sakit itu ke rumah sakit serta membayar seluruh biaya perawatannya.
Jika bukan karena uang yang langsung di bayar muka, mungkin wanita itu masih akan ditelantarkan di ruang tunggu.
Setelah semua perawatan selesai, Yves pergi ke daerah blok-4, dimana rumah barunya berada, rumah itu sebelumnya dibangun oleh Carlos.
Sebagai Geng kuat nomor-tiga di kota Brooklyn, mendapatkan rumah adalah hal yang mudah.
Rumah itu sangat standar, tidak terlalu besar dan juga tidak terlalu kecil, cukup untuk ditempati oleh keluarga dengan empat orang anggota.
Saat sampai di sana, Lex dan Lena merasa takut, takut bahwa kaki mereka yang kotor akan mengotori lantai rumah yang mengkilap itu.
Yves segera masuk lalu melemparkan pakaian baru yang telah dibeli oleh Geng Carlos untuk keluarga Lex ke sofa. Setelah itu dia melepaskan topengnya, memperlihatkan wajah aslinya yang selama ini disembunyikan.
"Oke, dua adik kecil, jangan takut. Tempat ini untukmu untuk sementara, jadi jangan khawatir kotor. Toh jika kotor masih bisa dibersihkan."
"Kalian mandi dulu, kemudian makanlah sesuatu. Dan terakhir, jaga ibumu baik-baik, aku masih punya urusan. Aku akan menemui kalian besok." Yves mengelus kedua kepala anak kecil itu.
"Ngomong-ngomong, siapa nama kalian?"
"Tuan, nama saya Lex Luthor! Terima kasih karena telah membebaskan kami dari iblis itu, terima kasih!"
Bocah laki-laki itu menatap mata Yves dengan kekaguman, meskipun dia merasa sedikit takut, tapi dia masih bisa menyelesaikan kata-katanya.
"Tuan, nama saya Lena Luthor, saudara perempuan kakak Lex. Terima kasih banyak karena telah menyelamatkan kita, Lena akan patuh kepada kakak besar!" Gadis itu berkata sopan dengan seyum manis. Nampaknya gadis itu sangat berterima kasih kepada penyelamatnya itu.
Walaupun penampilannya sedikit kusut dan kurus, tapi sebenarnya gadis kecil itu terlihat imut. Jika masalah malnutrisinya di atasi, maka dia akan menjadi loli kecil yang lucu!
"Baiklah, Lex dan Lena. Namaku Yves, rajin-rajinlah membaca koran di masa depan, karena kakak besar yang satu ini adalah ilmuan yang hebat!" Yves tersenyum lebar, dia mencubit hidung kecil Lena sambil mengelus kepala Lex.
Yves melihat ke arah wanita yang telah dibaringkan di ranjang, setelah itu dia keluar. Masih ada banyak urusan yang harus dia lakukan, dia akan mengunjungi mereka lagi nanti.
Setelah meninggalkan rumah itu, Yves menggaruk kepalanya. Sebenarnya yang terjadi hari ini cukup aneh.
Howard tahu Thomas Wayne, Dana adalah wanita dengan latar belakang yang besar, selain itu, sejak kapan Batman punya bibi?
Hal-hal itu adalah sesuatu yang belum pernah dia lihat dan dengar sebelumnya!
Tapi semua ini wajar, toh sekarang dua dunia ini adalah kenyataan.
Meskipun sangat mengejutkan dan menghawatirkan, hal ini tetap menyulutkan niat Yves untuk menjelajahi dunia megah ini.
Yves sangat menantikan untuk bertemu dengan Wonder Woman nanti, selain itu, apakah ada Olpympus juga?
Umm...Kratos? Haha, tidak mungkin, toh dunia ini bukan dunia game, keke~
Sebenarnya siapa yang lebih kuat? Odin atau Zeus? Terus seberapa cantik Freya dan Hera?
Tapi yang lebih penting adalah, dengan datangnya dirinya ke dunia ini, dia tahu bahwa ada banyak kemungkinan untuk mencapai keabadian!
Untuk sesaat, Yves merasa seperti karakter Journey to The West yang mencari kitab suci, tapi bedanya dia ingin mencari keabadian!
***
Di ruang Kanselir Berlin, seorang pria paruh baya dengan wajah tegas serta kumis kotak duduk di atas meja konferensi. Matanya tertutup, tapi anda masih bisa merasakan tempramen yang kuat darinya.
Di sisi lain ada juga pesona unik yang dipancarkan oleh pria itu.
Jika anda sering membaca koran, anda pasti dapat mengenali sosok siapa pria itu dalam sekejap. Ya, dia tak lain adalah Fuhrer Jerman!
"Apa yang sebenarnya dilakukan departemen senjata! Bukankah senjata yang mereka kembangkan adalah senjata yang paling canggih? Mengapa sekarang senjata itu dikalahkan oleh senjata yang disebut AK-47!"
"Siapa yang mengijinkan kalian kalah dalam pertempuran Repulbik Ceko! Bajingan!" Sang kepala negara membuka matanya, setelah itu dia memukul meja dengan marah.
Ruang konferensi yang sebelumnya sunyi sekarang diisi dengan teriakan marah Hitler!
Seluruh dunia tahu bahwa tentara Jerman sangat kuat, tapi sekarang mereka menerima kabar bahwa tentara Jerman yang kuat telah dikalahkan oleh tentara Ceko.
Semua ini karena AK-47 sialan yang muncul entah dari mana!
Banyak sekali surat kabar membual bahwa selama tentara suatu negara lain dilengkapi dengan AK-47, maka tentara mereka dapat menyapu negeri Jerman.
Negara dengan kekuatan besar seperti Inggris, Prancis serta negara kuat lain mulai meremahkan Jerman.
Mereka percaya selama tentara mereka diperlengkapi dengan baik, maka mereka mampu melontarkan tentara Jerman seperti mainan.
Bahkan tentara Ceko yang tidak sebagus tentara Inggris mampu mematahkan mitos tentara Jerman yang tak terkalahkan.
Dampak senjata AK-47 dalam peperangan kecil ini sangatlah besar, tapi ada satu hal yang pasti. Perang yang akan pecah selanjutnya pasti akan lebih besar dan tragis, bahkan akan terjadi dalam skala yang tidak pernah manusia seluruh dunia alami!
"Lapor pak, kekalahan kita yang sebelumnya dikarenakan kemunculan AK-47 yang secara tiba-tiba. Perang berikutnya kita pasti akan menang!"
"Dikatakan bahwa orang yang mengembangkan AK-47 itu masihlah sangat muda." Sergei, menteri Riset dan Pengembangan senjata buru-buru berdiri sambil menjelaskan.
"Jika benar itu yang anda katakan. Maka buktikan!"
"Jika kalian kalah lagi, maka keluarlah dari posisi menteri, serahkan tugas itu kepada Hydra."
Sang Fuhrer tiba-tiba mengatakan sebuah rahasia, ternyata memang benar bahwa dia telah bekerja sama dengan organisasi Hydra!
Schimdt yang duduk di bagian belakang langsung mengangkat keplaanya. Selama ini organisasi Hydra telah memberikan banyak bantuan kepada Hitler dalam kenaikannya ke posisi kepala negara.
Tak mengherankan jika Hitler tiba-tiba menyebutkan nama Hydra.
Schmidt langsung mengutarakan pikiranya, "Aku berpikir bahwa kita bisa merekruit pria yang mengembangkan AK-47 itu kedalam departemen Hydra kita."
"Menurut informasi kami, pemuda bernama Yves itu juga sesama murid dari guru Dr. Zola, kepala ilmuwan departemen Hydra kami!"
"Dengan dia, kita bisa mengembangkan lebih banyak senjata yang lebih kuat untuk melengkapi seluruh pasukan kita." Schmidt mengajukan rencana dengan sangat diam-diam.
Jika rencana ini berhasil, maka Yves akan bergabung kedalam departemennya. Jika pun gagal, maka tidak ada salahnya membunuh pria muda itu.