webnovel

Marvel Dc: Pahlawan Bajingan

Hari ketika dia terbangun dari tidur menyenangkan, Yves menyadari bahwa dirinya tak lagi ada di dunianya yang asli. Dunia ini sangat berbeda, ada Pahlawan Super yang memiliki kekuatan besar, Penyihir dengan umur panjang, serta Supervillain yang mampu meledakkan sebuah galaksi hanya dengan satu jentikan jari! Yves yang diberi kesempatan kedua tentunya tak tinggal diam, dia langsung mengerahkan seluruh tenaganya untuk menjemput para wanita-... Tidak, tidak, tentu saja mencapai puncak kehidupan di dunia baru ini! Tunggu... Ibu Steve Rogers hamil? Wonder Woman terlihat bergandengan tangan dengan laki-laki yang tak dikenal? Ancient-One menyerahkan gelarnya ke pria lain??? Wtf! *** Advanced chapters available on; patréon.com/Mizuki77

Mizuki77 · Anime et bandes dessinées
Pas assez d’évaluations
240 Chs

Bab 180

Prajurit yang berjaga di tembok kota merasa bingung ketika prajurit Nazi meletakkan benda aneh di ke dalam peluncur.

Marsekal Edward dari Slavia Barat yang menonton hal itu juga merasa curiga. "Semuanya, hati-hati, waspadalah terhadap gas beracun Nazi!"

Kalimat itu bukanlah omong kosong belaka. Selama Perang Dunia Pertama, Nazi telah mengembangkan gas beracun dan menggunakannya di medan perang.

Meskipun Konvensi Jenewa melarang penggunaan gas beracun dalam perang, tapi perang tetaplah perang, siapa yang tahu mereka akan menggunakannya atau tidak.

Semua tentara segera mengambil masker gas mereka, siap menghadapi pertempuran sengit yang akan datang.

Bandara di Warsaw telah hancur total, angkatan udara telah musnah dan hanya ada sedikit pesawat yang masih utuh. Unit tank adalah sasaran utama Nazi dalam serangan ini.

Kekuatan utama Nazi masih dalam perjalanan, setidaknya butuh satu hari lagi bagi mereka untuk dapat menyusul pasukan garda depan.

Tapi garda depan Nazi telah berhasil mengepung Warsaw. Tank telah dikerahkan di kedua sisi jalan, ketika ada tentara lawan yang datang, mereka akan langsung diledakkan.

Bangkai-bangkai mobil memblokir jalan dan membuatnya tidak dapat dilewati. Singkatnya, tidak ada jalan keluar bagi elit atas Slavia Barat.

Langit telah dipenuhi oleh pesawat Nazi, sedangkan tanah dipenuhi dengan tank dan meriam. Situasi ini membuat para penghuni Warsaw menjadi putus asa dan tak berdaya.

Schmidt berdiri di atas tank sambil membawa pengeras suara. "Tentara dan massa Warsaw, Perdana Menteri dan Panglima Tertinggi andalah yang menolak menyerah. Kepemimpinan mereka yang tidak kompeten membuat kalian jatuh dalam kobaran api perang!"

"Bersiaplah untuk menerima murka Jerman! Luncurkan!"

*Bang!*

Setelah arus berintensitas tinggi dialirkan ke peluncur, tong kayu seberat dua belas kilogram diluncurkan dengan cepat.

Tong kayu menghasilkan busur asap bubuk mesiu, tak lama kemudian, tong itu mendarat dengan akurat di gerbang pintu masuk kota.

*Boom!*

Tabrakan sengit fusi kimia dan energi yang dihasilkannya menghasilkan ledakan besar! Panas membara segera menghantam gerbang kota lalu menyebar secara luas.

Awan jamur berwarna hitam kemerahan muncul dari gerbang kota. Cahaya yang menyilaukan membuat orang tanpa sadar menutup mata mereka.

Tembok kokoh serta prajurit yang menjaga tembok itu langsung hancur berkeping-keping!

Area sejauh tiga ratus meter langsung hancur menjadi reruntuhan. Tembok kota kokoh yang nampak tak tertembus itu langsung jatuh dan dirobohkan.

Para prajurit yang ada dalam jarak satu kilometer dari lokasi pengeboman mengalami gendang telinga pecah, bahkan organ-organ dalam mereka mengalami luka parah karena gelombang suara yang sangat kuat!

Melihat efek bom itu, para prajurit lawan langsung tertegun. Dengan bom sekuat itu, siapa yang dapat menghentikan Nazi jika mereka mengerahkannya lebih banyak?

Di sisi lain, melihat karya ledakan itu, Schmidt mengangguk puas sambil menepuk bahu Dr. Zola. "Dokter, anda telah melakukan pekerjaan anda dengan baik. Sekarang serahkan sisanya padaku."

"Hidup Jerman!" "Hidup Hitler!"

Kekuatan bom yang menakutkan itu sangat meningkatkan moral tentara Nazi. Mereka bergegas maju melewati tembok Warsaw dengan darah panas!

Para prajurit Polandia tidak bereaksi sampai tentara Nazi mulai menyerang. Meskipun mereka ingin segera membalas, tapi ledakan tadi membuat mereka merasa pusing dan ingin muntah-muntah.

"Perhatikan skuadron ketiga. Ada senjata artileri yang diarahkan kepadamu dari arah jam empat, barat daya!"

"Tolong jawab jika kamu menerimanya!"

"Tolong jawab jika kamu menerimanya!"

*Boom!*

Artileri di tembok kota baru saja akan menembakkan peluru, tapi artileri Nazi melakukan serangan balik lebih cepat karena mendapat pemberitahuan dari walkie-talkie.

Walkie-talkie berkualitas tinggi yang telah disesuaikan untuk situasi perang memainkan peran besar dalam peperangan ini.

Tim pengintai mengkomunikasikan ancaman ke pusat markas, lalu markas menghubungi para komandan yang ada di garis depan.

Tindakan taktis ini sangat mengurangi korban serta memungkinkan para prajurit menyerang balik lebih cepat!

Sebuah high-end walkie-talkie ini berharga sangat mahal, dan jarak efektifitasnya dapat mencapai hingga dua kilometer jauhnya.

Tapi walkie-talkie ini memiliki kelemahan, yaitu hanya dapat bertahan selama satu jam. Setelah itu baterai akan habis dan perlu diganti ulang.

Jika walkie-talkie ini digunakan secara mendadak tanpa pelatihan, maka hal itu tidak akan banyak membantu. Tapi tentara Nazi telah berlatih dengannya selama kurang lebih tiga bulan!

Di antara tentara Nazi, ada sekelompok jurnalis perang dengan simbol planet tercetak di pakaian mereka. Orang-orang itu adalah reporter dari Planet Media yang didirikan oleh Yves.

Mereka semua adalah mantan anggota Carlos Gang. Untuk orang yang bukan siapa-siapa seperti mereka, kematian bukanlah apa yang mereka takutkan.

Para wartaman itu mengikuti tentara Nazi di medan perang untuk memotret medan perang, mewawancarai Perwira dan tentara Nazi, serta mengabadikan kekejman perang.

Ijin untuk mendapatkan materi perang secara langsung adalah keuntungan ekslusif yang didapat setelah mencapai kesepakatan.

Dan kesepakatan itu dicapai antara Yves dan Red Skull. Untuk masalah reporter yang sepele ini, Red Skull tidak terlalu memperdulikannya, jikapun reporter itu mati, itu bukan urusannya.

Materi ekslusif ini pasti akan terjual habis di pasaran!

Selain Planet Media, Yves juga memiliki perusahaan lain yang didirikan di Jerman. Perusahaan itu adalah perusahaan makanan, dan perang kali ini pasti akan membuatnya mendapat banyak sekali orderan makanan kaleng!