Bab 143

Apa yang Iblis itu pikirkan masihlah tidak diketahui, Iblis ini masih ngeyel ingin mengejarnya tanpa henti, yang mana sungguh dilema!

"Suamiku, kamu harus memikirkan cara, kita tidak akan bisa bertahan lebih lama lagi!" Ophelia meletakkan senapan magnet yang telah memanas, kemudian dia menggantinya dengan revolver magnet dan membidikkannya ke arah Iblis di kejauhan.

"Sayang, cepatlah. Kita tidak bisa bertahan!" Sinthea juga tidak ingin kalah dengan Ophelia, rubah sialan itu!

Yves juga suaminya. Di jaman ini sulit mencari pria cerdas serta bertanggung jawab. Jika dia datang untuk menyelamatkan Sindella di peperangan yang tidak menguntungkan seperti ini, dia pasti juga akan datang untuk menyelamatkan dirinya di masa depan jika terjadi apa-apa. Hal ini merupakan rasa kepercayaanya kepada pria itu.

Yves tidak menyangka bahwa kedua wanita itu telah jatuh cinta padanya secara tak sadar. Jika dia lagi bersantai-santai saat ini, maka dia akan tertawa terbahak-bahak dengan bangga, tapi karena dirinya lagi dikejar Iblis, dia tidak memiliki waktu untuk hal itu.

Sindella di sisi lain tidak mengatakan satu patah kata pun, dia juga tidak akan keberatan dengan pria yang memiliki banyak wanita. Asalkan pria itu bisa merawatnya dengan baik, apakah dia tampan atau tidak, hal itu tidak menjadi masalah sama sekali baginya.

Otak Yves bekerja cepat... Tunggu! Bukankah ada laut yang terletak tak jauh dari daerah ini?

Yves segera mengarahkan sapu terbangnya menuju arah tertentu dengan iblis yang masih mengikuti di belakangnya.

Melihat ke arah bawah, dia melihat gumpalan es yang tersebar di lautan yang luas. Jika dia mampu membuat Iblis itu terjun ke dalam laut, dia pasti akan menerima terapi dingin di dalamnya!

Yves sedikit menurunkan laju terbangnya, dan Iblis itu berpikir bahwa stamina lawannya telah berkurang. Hal ini membuatnya tersenyum senang, akhirnya dia akan berhasil menangkap setan kecil ini.

Dia tidak sabar untuk meremukkan tulangnya satu per satu!

Dan benar saja, semakin lama kecepatan Yves semakin pelan. Sudut mulut Yves langsung menekuk, dia tidak tahu apakah rencana ini akan berhasil atau tidak, yang jelas perlu dicoba.

*Swoosh!*

Iblis itu mempercepat kecepatannya. Saat cakarnya ingin menangkap Yves, tiba-tiba muncul sebuah portal oranye kemerahaan di antara mereka berdua.

"!!!"

Iblis itu tertegun, tapi dia tidak bisa langsung menghentikan laju penerbangannya. Seketika dia melewati portal tersebut lalu membentur permukaan es yang ada di atas laut.

Berkat api nerakanya yang panas, es itu langsung mencair dan membuat tubuh Jenderal Iblis terjebur ke dalamnya.

Tapi anehnya Iblis itu tidak terpengaruh akan air itu sama sekali, benar apinya sedikit padam, tapi itu saja, tidak lebih. Tersenyum kejam, Iblis itu mendongak ke atas sambil meremehkan lawan.

Yves yang berhasil melancarkan rencananya langsung mengeluarkan pistol magnet berkaliber tinggi.

*Bang!* *Bang!*

Dua botol nitrogen dilemparkan ke bawah diiringi dengan suara tembakan senjata api.

Seketika tubuh Jenderal Iblis itu langsung membeku. Normalnya, dengan berlalunya waktu dia dapat pulih lagi lalu terbang dari dalam laut ke atas langit.

Tapi Yves tentu saja tidak akan membiarkan Iblis itu pulih. Dia segera memberikan dua tembakan tambahan dan membuat Iblis itu tenggelam lebih dalam ke dasar laut!

Suara desisan air yang menguap terdengar akibat panasnya tubuh Jenderal Iblis. Meskipun beberapa air itu meluap, tapi air laut tidaklah terbatas, dia tidak akan mampu meluapkan semuanya!

"Ahhh! Manusia sialan!" Jenderal Iblis berteriak marah sambil mencoba keluar dari dalam air.

Meskipun air laut tidak terlalu berpengaruh, tapi jika dia terus berendam di dalamnya dia akan menerima efek negatif karena elemen apinya! Apalagi jika dia pingsan ketika tenggelam, dia hanya akan mati!

Yves turun lebih rendah, kemudian menembakkan peluru magnetnya untuk membuat tubuh Jenderal Iblis kembali tenggelam ke dalam laut.

Tak lupa dia juga menambahkan botol karbon untuk membekukan lawannya dari waktu ke waktu.

"Ahhh!!! Manusia... sialan... aku... akan membu-" Jenderal Iblis tidak dapat lagi berjuang, dia hanya bisa menatap musuhnya dengan tatapan penuh dendam saat tubuhnya tenggelam ke dalam laut dingin tersebut.

-----

read chapter 244 on;

patréon.com/mizuki77