Dua jam kemudian, Yves keluar dari gedung Ophelia sambil menyenandungkan sebuah lagu. Tapi setelah melangkah keluar dari gedung, dia baru sadar bahwa dia lupa membicarakan tujuannya!
Yang seharusnya membicarakan tentang Hydra malah berubah menjadi latihan! Tsk tsk tsk, nampaknya aku harus melatih kendali diriku lebih banyak lagi.
Menyeberang ke sebarang jalan, Yves datang ke blok yang dikendalikan oleh Sinthea. Saat ini Sinthea sedang melatih bawahannya dengan pelatihan yang ketat. Dengan adanya pengawal yang kuat, maka dia akan dapat merasa aman. Bagaimanapun kengerian Hydra tidak dapat diremehkan.
Tanpa disangka, Yves mendapatkan latihan lain dari Sinthea setelah berlatih dengan Ophelia. Untungnya tubuhnya cukup kuat, jika tidak, dia mungkin telah terbaring lemas di atas kasur.
Saat ini, Yves merasa berterima kasih kepada Red Skull karena telah memberinya Serum. Untuk membalas kebaikan lawan, dia pasti akan memukulinya di lain waktu!
Menyentuh gelang ajaib di tangannya, Yves mulai memikirkan sesuatu. Diam-diam dia menyuntikkan sihirnya ke dalam gelang tersebut.
Pola ukiran yang terdapat di gelang itu mulai bersinar dengan cahaya oranye kemerahan, menyilaukan seperti permata mahal. Tak lama kemudian, suara wanita yang merdu terdengar, "Hehe, murid keicilku yang lucu, apakah kamu telah merindukan kakak yang satu ini?"
"Tunggu sebentar, beri tahu aku koordinatmu dan aku akan datang menemuimu."
Di sebuah apartemen kelas atas di blok-49, sebuah portal muncul di dalam ruang tamu. Dari sisi portal, terlihat hutang hijau yang rindang, tapi pemandangan yang lebih menakjubkan adalah paha tebal nan lembut yang melangkah keluar dari dalam portal tersebut. Detik berikut seorang wanita cantik muncul di depan Yves.
Memeluk murid kecilnya, wanita itu mengacak-acak rambut pria itu dengan penuh semangat. Rambut yang sebelumnya telah tersisir dengan rapi sekarang menjadi berantakan.
"Murid kecil, kamu sudah tumbuh menjadi lebih tinggi lagi! Apakah kamu akhirnya rela melepaskan pacar-pacar-mu untuk melihat kakak besar lagi?" Sindella berkata sambil tersenyum lembut, sekarang dia sedang dalam suasana hati yang baik.
"Batuk, tentu saja tidak. Omong-omong, kakak, kemana saja kamu pergi selama ini? Sudah setengah tahun semenjak terakhir kali kita bertemu."
Sindella tersenyum sambil bersikap seperti tidak ada apa-apa, "Tidak ada, hanya mengurus beberapa urusan kecil. Omong-omong, sudah setengah tahun semenjak terakhir aku menemuimu, bagaimana kemajuan sihirmu?" Sindella bertanya penasaran, kemudian dia melepaskan pelukannya.
Yves merasa sedikit enggan ketika Sindella melepaskan pelukan hangat itu. Tapi karena gurunya telah bertanya, maka dia akan menunjukkan kemajuannya dalam ilmu sihir!
Udara kosong di apartemen itu tiba-tiba dipenuhi dengan retakan seperti cermin, seketika Yves dan gurunya masuk ke dalam Dimensional Mirror Magic. Tapi tidak sampai di situ saja, Yves segera memunculkan lima sihir Fireball berukuran sedang di belakang punggungnya.
Gelombang panas dapat dirasakan dari jarak satu sampai dua meter jauhnya. Di saat yang bersamaan, sebuah cahaya lembut turun dari langit dan jatuh pada mereka berdua.
Cahaya lembut itu berbeda dari sihir healing biasa, sihir itu telah ditingkatnya sesuai dengan prinsip biologis tubuh manusia!
Sindella awalnya terlihat tenang sambil menatap muridnya dengan ekspresi heran. Tapi setelah cahaya itu masuk ke dalam tubuhnya, dia merasakan hal yang berbeda.
Sihir itu menembus kulit dan masuk ke organ dalamnya, tidak hanya dapat memperbaiki luka lecet di luar, tapi sihir itu juga dapat merangsang kecepatan penyembuhan organ dalam!
Organ internal yang awalnya terluka mulai menumbuhkan daging baru, energi yang terdapat di seluruh tubuh segera difokuskan untuk memperbaiki kerusakan tersebut!
"Blehh!" Sindella tiba-tiba memuntahkan seteguk darah. Wajahnya terlihat pucat sebelum tubuhnya tak mampu menopangnya lagi, tak lama kemudian dia pingsan.
Yves buru-buru memeluk guru cantik itu lalu memeriksa pernapasannya. Kekhawatirnya mulai mereda saat dia menyadari bahwa gurunya masih hidup dan hanya pingsan saja.
Yves tidak tahu apakah sihir healingnya-lah yang melukai pihak lain. Tapi jelas sihir itu tidak bekerja untuk melukai lawan!
Membubarkan sihir dimensi cermin, Yves kembali ke dunia nyata dengan Sindella di pelukannya.
Mengantarkan gurunya ke kamar, Yves membaringkan Sindella dengan lembut lalu menyelimutinya dengan selimut hangat. Karena gurunya masih perlu beristirahat, maka langkah terbaik sekarang adalah menyiapkan makanan berenergi tinggi terlebih dahulu.
-----
read chapter 220 on;
patréon.com/mizuki77