webnovel

MARRY AN IMAGINARY HUSBAND

"Queen Ametsa, maukah kau menikah denganku?" Seorang pria berdiri kokoh di hadapannya dengan memakai pakaian seperti pangeran. Ametsa menutup mulutnya dengan kedua tangan, matanya berkaca-kaca, karena tidak percaya dengan apa yang sedang dilihatnya saat ini. "K-kau kembali?!" Pria di hadapannya itu tersenyum, lalu berjalan mendekat ke arahnya dengan sebuah cincin yang berada dalam genggamannya itu. "Sudah lama aku menantikan semua ini, kupikir kau tidak akan pernah kembali. Atau, mungkin kita tidak ditakdirkan untuk bersama karena kau dan aku berada di dunia yang berbeda." Ametsa melihat pria di hadapannya secara nyata dan seperti manusia yang seutuhnya. Gadis itu benar-benar tidak menyangka dengan semua yang terjadi saat ini. "Tidak masalah untukku, kau akan tetap menjadi cinta terakhirku. Ametsa, maukah kau menjadi ratu untukku?" *** Bermimpi bertemu dengan seorang pria yang tidak pernah diketahui wajahnya membuat Ametsa merasa penasaran. Diperlakukan istimewa membuat gadis itu terkadang merasa gila, karena perasaan yang dimilikinya.Berkencan adalah solusi baginya untuk menemukan siapa sebenarnya pria yang selalu datang ke dalam mimpinya. Tujuan utama Ametsa, yaitu menggenggam tangan setiap pria yang melakukan kencan dengannya. Hingga pada pertemuannya dengan seorang pria ke sepuluh membuat Ametsa merasa sulit untuk mempercayainya, bahwa ternyata sosok yang selalu memperlakukannya seperti ratu ada di hadapannya. Sejak saat itu Ametsa tidak pernah menghubunginya lagi dan berusaha menghindari sosok pria tersebut. Namun, pada suatu ketika takdir kembali mempertemukannya dengan cara yang sangat berbeda. Dari sanalah kisah mereka dimulai dengan seorang pria yang memperjuangkan Ametsa, gadis muda yang tidak percaya dengan adanya dunia berbeda. Art by Pinterest

giantystory · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
281 Chs

MEMBERI SEBUAH BARANG

"Bagaimana menurutmu?"

Saat ini Adam dan Ametsa sedang berada di sebuah cafe yang tidak jauh dari tempat mereka bertemu tadi.

Gadis itu menatapnya dengan senyum lalu memerhatikan sekeliling yang ternyata cukup nyaman untuk ditempati sehingga berkata, "Ini cukup nyaman, aku menyukai tempat ini," jawabnya.

"Baguslah, jika kau memang menyukai tempat ini. Oh, iya, lain kali jika kita ingin bertemu kembali, aku akan mengajakmu ke suatu tempat, dan ku rasa kau akan sangat menyukainya."

"Terima kasih, tapi Adam sepertinya aku tidak bisa pergi bersamamu."

Seketika suasana pun kembali hening dengan seorang pria yang berada di hadapannya saat ini sedang menatapnya bingung.

"Kenapa?" tanya Adam. "Apa kau akan kembali?"

"Ya, kau benar," jawab Ametsa. "Maafkan aku, Adam."

Pemuda itu yang mendengarnya pun langsung menghela nafas sejenak sebelum akhirnya kembali berkata, "Kapan aku akan kembali?"

"Besok pagi," jawab Ametsa lalu menundukkan kepalanya.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com