webnovel

MARRIED TO A STRANGER

“Aku rasa, kita tidak bisa melakukan ‘itu’ dulu, karena kau masih dalam tahap pemulihan…” Hailee menjawab ragu- ragu, berusaha mencari alasan yang masuk akal untuk situasinya sekarang. “Bulsh*t,” Ramon merutuk dan turun dari tempat tidur mereka yang luar biasa mewah. Dengan langkah tidak sabar, pria itu menghampiri Hailee, seperti pemburu yang akan menangkap buruannya. “Aku akan buktikan kalau aku baik- baik saja. Lebih dari baik.” Dia menegaskan kata terakhirnya sambil tersenyum penuh arti. “…” Ugh! *** Hailee mendapati dirinya telah dijual oleh kakak tirinya, Aileen, setelah kematian kedua orang tua mereka dalam sebuah perampokan. Namun, pada malam di mana seharusnya Hailee melayani lelaki bajingan yang telah memenangkannya dalam lelang, Hailee berhasil kabur dengan membunuhnya. Kini, Hailee berada dalam pengejaran dan harus melarikan diri dari kota tersebut untuk menghindari pengejaran kaki tangan pria yang telah dia bunuh. Di dalam pengejaran itu, Hailee tidak sengaja bertemu dengan Ramon yang tengah sekarat akibat kecelakaan yang dialaminya. Untuk menghindari orang- orang yang mengejarnya, Hailee berpura- pura menjadi Giana, wanita yang selama ini Ramon sembunyikan dari mata publik. Masalah bertambah rumit ketika Ramon tersadar dan dia tidak mengingat apapun. Hailee tentu saja dapat memanfaatkan ini dan terus berpura- pura menjadi Giana, tapi sampai kapan? Dan bagaimana dengan Giana yang asli? ************************ Update setiap hari Pkl. 13.00 wib. ************************ Meet me on Instagram @Jikan_yo_tomare Disclaimer : cover picture from pinterest.com Check out my other stories: **PURPLE DUSK TILL DAWN: dearest through the time –Indonesia- **The Story of Dusk -Indonesia- **Cinta sang Monster **ABSQUATULATE

jikanyotomare · Fantaisie
Pas assez d’évaluations
197 Chs

HONEYMOON (16)

"Tenanglah Giana…" Dillon berusaha agar wanita ini berhenti untuk mengamuk dan mulai mendengarkannya, tapi itu butuh usaha ekstra.

Dan baru setelah dua jam penuh Giana meluapkan emosi, kemarahan, kekesalan serta kesedihannya, barulah dia sedikit menjadi lebih baik.

Kini Giana terduduk di samping ranjangnya dengan pecahan kaca dan benda- benda hancur lainnya berserakan di sekitarnya, tapi dia tidak peduli dan untuk saat ini, Dillon pun tidak peduli, asalkan Giana sudah menjadi lebih tenang, maka itulah yang terpenting sekarang.

Dillon lalu beranjak mendekati Giana, duduk disebelahnya sambil menyandarkan punggungnya ke sisi ranjang.

"Aku mau minum," Giana berkata. Tenggorokkannya seperti sebuah padang gersang dan sangat menyakitkan setelah jeritan- jeritan penuh keputus asaan yang dia lampiaskan selama dua jam terakhir ini. Tubuhnya pun terasa sangat tidak nyaman.

Chapitre verrouillé

Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com