webnovel

Situasinya

Voran berhasil meyakinkan Mival Belloc untuk berjuang di bawah panjinya. Saat ini dia sedang menantikan kedatangan Diplomat dari Kerajaan Elaydric yang sedang menuju ke tempatnya. Voran lebih banyak menghabiskan waktunya untuk menyendiri di halaman belakang istana. Dia begitu menyukai ketenangan yang ada pada tempat tersebut.

Semakin tenang sebuah tempat akan memberikan bantuan besar untuk meningkatkan konsentrasinya. Dia berada di halaman belakang istana untuk menenangkan diri sembari memurnikan Ki yang ada di dalam tubuhnya. Dia berusaha semaksimal mungkin untuk mengubah seluruk Ki tidak murni di dalam tubuhnya agar berubah menjadi murni dan mudah untuk ia gunakan.

"Sulit sekali untuk menarik Selek Valaunter. Apa yang membuat dia tetap bersikukuh pada pendiriannya meskipun dia tahu keluarganya menjadi tawananku. Nyawa mereka berada di tanganku dan langkah ekstrem bisa kuambil saat dia memberikan keputusannya. Meski begitu, ia tetap tak goyah. Sikapnya ini sangat menarik dan aku menginginkannya. Sulit menghadapi seseorang sepertinya tapi akan menenangkan memiliki bawahannya seperti dia."

Voran memikirkan beberapa hal saat dia menyendiri. Beberapa tugas penting terkait dengan penaklukkan wilayah-wilayah yang belum ia taklukkan telah diatasi oleh Veus dan Larsson. Dia juga mendapatkan kabar tentang perkembangan yang telah mereka lakukan. Dua dari empat wilayah telah berhasil mereka taklukkan. Saat ini mereka sedang menghadapi wilayah lain dan menegoisasikan penyerahan diri dari salah satu pemimpin wilayah yang memenuhi persyaratan Voran.

Saat Voran mendapatkan kabar tentang kemajuan penaklukkan itu. Ia merasa senang sekaligus merasa bila ada masalah yang harus segera ia selesaikan. Langkah macam apa yang harus ia ambil untuk para penduduk di seluruh bekas wilayah Kerajaan Arannor. Haruskah dia mengambil sikap lunak, biasa, atau keras. Ia masih belum bisa mengambil keputusan jelas tentang hal tersebut. Ada beberapa pertimbangan sekaligus masalah di setiap wilayah tersebut.

Berita terus berdatangan baik dari Ibukota Higgster maupun dari pasukan penakluk. Setiap kabar yang dia terima, ia merasa perlu untuk membuat divisi khusus yang mengatur pengumpulan setiap informasi dan kabar yang ada di setiap wilayahnya. Sebuah divisi yang berbeda dengan Departemen Intelijen. Meski sedikit ragu apakah divisi ini harus ia bentuk atau tidak. Pikirannya tidak bisa melepaskan masalah ini dan dia memikirkannya selama beberapa hari.

Setelah Mival Belloc memilih bergabung dengan kerajaannya. Voran memberinya beberapa hari untuk berkumpul dengan keluarganya sebelum melapor padanya untuk ditugaskan. Tentu saja dia mendapatkan pengawasan. Tidak mungkin dia melepaskan pengawasan terhadap seseorang yang baru saja menyerah padanya. Hal itu hanya akan membawa petaka seandainya dia melakukannya.

"Huft … rupanya seperti ini. Sebuah pengalaman yang tak pernah kubayangkan akan kurasakan. Menarik sekali! Masalah terbesar bukan hanya di dalam wilayahku sendiri, tapi Kerajaan Edarecia-lah yang menjadi masalah paling sulit. Sangat tidak mungkin untuk mengesampingkan intervensi Kerajaan Edarecia akan setiap tindakan yang akan kuambil."

Sulit bagi Voran untuk tidak memikirkan Kerajaan Edarecia yang memiliki kekuatan serta wilayah yang besar. Namun, menurut informasi yang dia dapatkan dari beberapa bawahannya. Kerajaan itu tengah mengalami beberapa masalah terkait dengan Lord ataupun Bandit yang banyak bermunculan. Seorang Lord merupakan Kultivator kuat yang memiliki sebuah wilayah kecil ataupun Kultivator yang mempunyai sebuah kelompok tertentu dan memiliki pengaruh pada wilayah tertentu.

Voran mengetahui seberapa berbahaya seorang Lord ataupun Bandit. Mereka memiliki pengaruh yang kuat dan sulit untuk dibasmi seperti ngengat yang terus mengganggu. Voran mengetahui bila beberapa dari mereka berada di wilayah yang saat ini sedang dia duduki. Semakin dia memikirkan mereka, semakin dia merasa kesal.

Kekuatan mereka cukup diperhitungkan dan mereka memiliki kekuatan militer tersendiri yang entah seperti apa rupanya. Pergerakan mereka tidak terduga, mereka lebih senang melakukan serangan tiba-tiba daripada melakukan perang terbuka. Ketika Voran memikirkan masalah ini. Tiba-tiba saja dia mendapatkan sebuah ide sekaligus rencana yang mungkin bisa memberikannya banyak kejutan.

"Bisakah aku menarik mereka ke sisiku dan memanfaatkannya? Kekuatan mereka pasti baik dan akan sangat membantu. Mereka bisa kugunakan untuk mengacaukan wilayah-wilayah di kerajaan lain atau kukirim mereka sebagai pasukan eksplorasi. Seharusnya aku bisa melakukannya. Meski dunia ini sudah dipetakan, aku tetap perlu tahu seluruh wilayah termasuk situasinya. Dengan mengirim mereka, aku bisa mendapatkan informasi yang lebih jelas dan terbaru."

Voran sering menyendiri dan lebih banyak memikirkan masalah-masalah yang ia dapatkan dari setiap wilayah yang ia kuasai. Beberapa hal terus terngiang-ngiang di dalam pikirannya. Jika memperluas wilayahnya maka dia perlu memperbaiki administrasi wilayah yang saat ini belum terlalu baik. Semakin besar wilayah yang dia kuasai, dia akan membutuhkan beberapa pejabat penting seperti Gubernur wilayah. Tak mungkin dia bisa menangani seluruh wilayah yang dia kuasai.

Selama Voran merenungkan banyak hal. Pasukannya telah mengambil alih wilayah ketiga dan saat ini Larsson menemui pemimpin dari wilayah terakhir yang memiliki penilaian tersendiri. Dia sangat tenang saat mendekati tembok kota kecil tersebut. Larsson tidak memiliki beban atau tekanan saat dia mendekati tempat tembok pertahanan wilayah itu. Meskipun para pemanah mengarahkan panah mereka ke arahnya, Larsson mendekatinya dengan senyum hangat.

"Dimana pemimpin kalian? Aku ingin berbicara dengannya. Akan kukatakan saja, jika pemimpin kalian tidak keluar maka hal buruk akan menimpa kalian. Biarkan dia keluar!" dia berbicara dengan suara biasanya. Namun, itu terdengar para pemanah dan mereka yang berada di dalam kota. Suara yang dipenuhi dengan tekanan yang kuat itu membuat mereka yang mendengarkannya menarik nafas sejenak.

Larsson meletakkan kedua tangannya di belakang. Dia diam di posisinya sambil memperhatikan mereka semua. Tak ada sedikit pun ekspresi cemas di wajahnya meski ada banyak anak panah yang mengarah padanya. Larsson menunggu sang pemimpin untuk keluar dan tak jauh dari posisinya seluruh pasukan menunggu sinyal darinya untuk menyerang.

Tak lama kemudian seorang pemuda keluar dengan raut wajah serius. Matanya memancarkan rasa percaya diri yang tinggi dan postur tubuhnya tegap meski dia menunjukkan kegugupannya ketika berjalan mendekati Larsson. Tekanan yang diberikan Larsson sungguh tidak main-main. Meski dia diam di posisinya, dia memberikan tekanan yang sangat memberatkan mereka yang mendatanginya. Larsson tak mengubah ekspresinya saat melihat pemuda itu mendekatinya.

"Apa yang ingin kau bicarakan denganku. Aku hanya bisa sampai disini." Pemuda itu tak bisa menutupi kegugupannya saat mengatakannya. Dia menatap Larsson dan merasa tertekan seketika matanya bertemu dengan tatapan mata Larsson.

Larsson mendengarkannya dan dia menatap pemuda itu dengan tenang. Dia memindainya untuk melihat apakah pemuda itu sama seperti yang diinginkan oleh Voran atau tidak. Setiap gerakannya ia perhatikan termasuk caranya menatapnya. Larsson tersenyum setelah beberapa detik memperhatikannya dan dia mendekatinya dengan langkah kecil,