webnovel

Laporan II

Setelah mendengar pengakuan kesetiaan yang Grim Larsson ucapkan. Voran mendapatkan kabar baik dimana itu berasal dari para Intel yang sudah ia beri misi untuk mencari tahu segala informasi tentang para bangsawan serta Kerajaan Arannor. Dua hal ini benar-benar mengganggunya yang mana hal itu membuat dia tidak bisa membuat sebuah keputusan yang akan mengubah seluruh kerajaan. Oleh karena itu, kedatangan Intel-intel ini memberikan angin segar baginya. Selain itu, Voran bisa menjalankan rencananya lebih cepat dan tentunya dengan pertimbangan yang lebih matang.

Semua bisa berubah menjadi mengerikan jika dia tidak hati-hati dalam mengeksekusi rencana yang telah dia buat. "Kerajaan Arannor tidak bisa dianggap sebelah mata, meski kekuatan mereka telah cukup menurun dalam beberapa waktu belakangan ini. Mereka masihlah kuat. Walaupun mereka bisa dibilang sebagai singa yang kurus, singa tetaplah singa. Selama mereka membuka mulutnya, habislah sudah. Bagaimanapun juga kehati-hatian merupakan satu syarat yang tidak bisa dilupakan. Tanpa informasi yang tepat, sulit untukku melakukannya!"

Beberapa hal tidak bisa diabaikan atau konsekuensinya akan benar-benar mengerikan. Setiap detail kecil bisa mengubah banyak hal, tanpa memperhatikan hal-hal tersebut, sebuah rencana yang hebat sekalipun tidak akan memberikan hasil yang efiesien. Dengan laporan yang datang di waktu yang tepat itu, Voran merasa jika langit membantunya dan takdirnya tidak akan buruk. Oleh karena itu, dia tidak bisa menahan kegembiraan yang memenuhi benaknya, ketika dia menatap para pria yang memberikan intelijen tentang semua hal tersebut, dia benar-benar menunjukkan ekspresi santai serta tidak terlalu khawatir akan apa yang akan dia dengar.

"Yang Mulia, salah satu Bangsawan menimbun dan mengumpulkan kekuatan, kami tidak tahu tujuan mereka membentuk hal tersebut, tapi jumlah mereka sama sekali tidak kecil dan itu cukup mengkhawatirkan sebenarnya. Kekuatan yang mereka miliki tidak hanya berada di dalam kerajaan kita, tapi juga berada di luar kerajaan. Meski ini hanya perkiraan semata, House of Swaster memiliki 15.000 pasukan yang berada di dalam kerajaan maupun di luar kerajaan. Selain itu, ada kemungkinan bila mereka memperkerjakan bandit ataupun tentara bayaran."

Ketika Voran mendengar informasi ini, dia tidak bisa menyembunyikan rasa keterkejutannya. Awalnya dia cukup bersemangat dengan informasi yang akan diberikan oleh para intel ini, tapi apa yang dikeluarkan mereka benar-benar mengejutkannya dan membuat dia tidak bisa merasa tenang sama sekali. Apa yang akan terjadi pada kerajaannya bila dia mengambil langkah yang salah. Kekuatan satu keluarga sudah sebesar ini, apalagi dengan keluarga lainnya. Dia tidak memandang mereka dengan berbeda, melainkan sama. Jika satu Bangsawan memiliki kekuatan sebesar itu maka Bangsawan lainnya akan memiliki kekuatan yang mana itu sama atau lebih kuat.

"Sebesar itukah kekuatan yang sudah dikumpulkan oleh House of Swaster? Betapa kuatnya mereka dan tidak patuhnya. Sungguh menyebalkan untuk dilihat. Sangat mengganggu!! Apakah hanya mereka yang memiliki kekuatan sebesar itu atau Bangsawan lain memilikinya?" Dengan rasa penasaran yang cukup besar. Voran menanyakannya. Dia benar-benar tidak bisa melepaskan masalah ini. Kekuatan sebesar itu akan sangat mengancam apalagi saat mereka sudah memutuskan untuk berperang. Dia harus mempersiapkannya dengan baik atau rencananya akan kacau dan dia tidak akan mendapatkan apa-apa kecuali darah.

Mungkin itu adalah hal terburuk yang akan dia terima. Oleh karena itu, dia berusaha untuk menghindari kemungkinan tersebut. Setelah memikirkan kekuatan yang dimiliki oleh House of Swaster, dia juga mengetahui kekuatan yang dimiliki oleh keluarga lainnya dari mulut para intel ini. Namun, semua itu tak terlalu mengejutkan. Selain dari mendengarkan kekuatan yang dimiliki oleh bangsawan. Dia juga mendengarkan kekuatan militer serta struktur yang dimiliki oleh Kerajaan Arannor serta sosok-sosok yang harus diwaspadai.

"Seorang Jendral tua? Cukup mengejutkan, sosok setua itu masih memimpin pasukan dan menjadi pilar utama militer Kerajaan Arannor. Tidak ada yang salah dengan hal itu, tapi aku rasa tidak mungkin mereka hanya mengandalkan orang bau tanah itu, pastinya ada yang mereka sembunyikan. Aku curiga, mereka tidak mengeluarkannya dan terus menyimpannya dan menunggu satu kesempatan untuk mengeluarkannya. Dengan adanya pohon tua yang kokoh, pohon muda akan terbayangi dan tidak menampilkan kemegahannya. Namun, perkembangannya tidak terganggu dan inilah yang membuatnya menjadi lebih mengerikan!"

Sontak saja ucapan Voran membuat para intel berpikir keras, apakah mereka melewatkan sesuatu dalam proses pengumpulan informasi. Ketidaktelitian ini bisa membawa petaka yang tak terbayangkan, dan para intel tidak bisa tidak merasa tenang saat memikirkannya. Mereka menundukkan kepala dan tidak berani menatap mata Voran, apalagi setelah mereka merasakan aura yang kuat mengitari tubuh Voran. Mereka merasakan aura itu sesaat setelah mereka melihatnya dan aura semacam itu bukanlah sesuatu yang bisa dimiliki oleh sembarang orang.

Voran tidak merasa kesal dengan apa yang telah mereka temukan. Setelah mendelegasikan tugas lain pada mereka, Voran bergegas memanggil pilar kerajaan untuk membahas waktu dari eksekusi rencana yang telah dibuat. Dia tidak mau terlalu lama memberikan waktu pada targetnya. Setelah memiliki informasi yang cukup tentang kekuatan yang dimiliki oleh Kerajaan Arannor. Oleh sebab itu, dia tidak akan mengulur-ulur waktu lagi.

Di sisi lain, pertemuan ini juga akan membahas tentang pembagian kekuatan yang dimiliki oleh para bangsawan. Voran ingin menetapkan posisi-posisi paling berbahaya dan rawan dengan kematian pada para bangsawan. Selain itu, dia juga sudah bersiap-siap untuk ikut serta dalam peperangan kali ini. Dengan memperhatikan batinnya yang berkecamuk saat memikirkan sebuah perang. Memanglah benar kalau dia sudah membaca banyak literasi tentang perang, tapi semua itu hanya literasi bukan situasi nyata dan tentu saja berbeda dengan yang sebenarnya.

Pertemuan dengan Pilar Kerajaan berlangsung semalam penuh dan itu dilakukan di ruang pribadi Voran. Dalam pertemuan itu, mereka membahas pengaturan para bangsawan dan juga kekuatan militer serta pemimpin perang atau jenderal tertinggi yang akan memimpin seluruh pasukan dalam perang ini. Meski belum mendapatkan jawaban dari Kerajaan Elaydric, dia tetap melaksanakan rencananya. Dua kerajaan lain memang memberikan ancaman, terutama Kerajaan Sevaeni yang berada di barat, tapi dia juga tidak meremehkan Kerajaan Edarecia di timur ataupun Kerajaan Elaydric di selatan yang saat ini sedang dia coba lobi.

Di hari berikutnya, Voran berada di atas sebuah altar dengan tubuh yang diselimuti baju besi serta membawa sebuah pedang di pinggangnya. Dia bersama dengan Veus serta Larsson menatap seluruh pasukan yang membentang luasnya menutupi seluruh area tanah lapang di depan matanya. Beberapa divisi memiliki baju besi yang berbeda dengan yang lain termasuk bendera yang mereka bawa melambangkan pemimpin. Ketika menatap seluruh pasukan yang terdiri dari berbagai macam divisi ini, Barata merasa bersemangat dan bergairah. Dia hanya mengangkat pedangnya tanpa mengucapkan kata-kata penyemangat, tapi melepaskan aura yang kuat.

Selepasnya dia berkata, "Maju!!"