Mo Wuji menempatkan kunci bulan purnamanya ke dalam lubang kunci gerbang bulan purnama berwarna merah itu. Terdengar sebuah suara berderit yang pelan, dan gerbang bulan purnama merah itu mulai terbuka secara otomatis. Sebelum kunci bulan purnama itu sempat jatuh ke tanah, tangan Mo Wuji menangkapnya.
Di depannya, ada sebuah halaman kecil, dan di tengah halaman adalah sebidang tanah kecil. Namun, tidak ada tanaman spiritual apapun yang tumbuh di tanah itu; dan tanah itu tampaknya sudah tandus untuk waktu yang lama. Di tengah tanah tandus itu, ada sebuah jalan berbatu. Jalan berbatu itu mengarah ke sebuah paviliun, dan di belakang paviliun itu ada sebuah rumah.
Mo Wuji baru saja akan pergi untuk melihat rumah itu, namun tiba-tiba gerbang bulan purnama di belakangnya menutup sendiri. Melihat bahwa masih ada lubang kunci berbentuk bulan purnama di gerbang itu, Mo Wuji tidak terlalu memedulikannya. Ia bisa membuka gerbang ini lagi nanti.
Soutenez vos auteurs et traducteurs préférés dans webnovel.com